Perbedaan Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Dan Manufaktur

Laporan keuangan perusahaan dagang  – Ketika kita bertanya apakah sama saja antara laporan keuangan perusahaan Dagang dengan Perusahaan Jasa dan juga Perusahaan Manufaktur. Maka bisa dikatakan kami akan menjawab hal itu sama saja, namun laporan keuangan yang diterapkan kecuali pada produk dari persediaan jenis di bidang usaha tersebut.

Intinya adalah pada produk itulah perusahaan-perusahaan itu berbeda, mari kita bahas lebih lanjut. Perusahaan dagang mendapatkan produk persediaannya dari supplier dalam sebuah bentuk bahan jadi untuk bisa dijual kembali. Perusahaan ini hanya akan melakukan penjualan kembali dan mereka mengambil selisih penjualan tersebut sebagai keuntungan usaha.

Di lain pihak, perusahaan manufaktur mendapatkan produk persediaannya yang dibuat dari beragam bahan mentah atau baku jadi bahan baku ataupun bahan jadi. Jadi tidaklah mutlak jika perusahaan jenis ini mengolah bahan baku jadi bahan jadi tetapi dapat saja mengolah lagi atau memproduksi beragam bahan baku bagi perusahaan lainnya.

Lalu Perusahaan Jasa tidaklah memiliki persediaan barang untuk bisa dipasarkan. Namun produk mereka bersifat tidak berwujud seperti layaknya perusahaan dagang ataupun manufaktur.

Produk mereka itu terlihat yang berupa hasil jasa mereka. Oleh karena itu, untuk perbedaan sistem laporan keuangan perusahaan dagang dan perusahaan lainnya itu akan terlihat hanya pada sisi Persediaan dan juga pembelian saja. Baiklah selanjutnya kita pahami laporan keuangan perusahaan dagang.

Dalam sebuah siklus akuntansi, salah satu yang diperlukan laporan keuangan perusahaan dagang adalah penyusunan sebuah laporan keuangan. Laporan keuangan (financial statement) merupakan hasil akhir dari akuntansi yang berupa suatu ringkasan transaksi keuangan.

Laporan keuangan itu disajikan dengan tujuan memberikan informasi tentang posisi harta, utang, dan juga modal serta perolehan laba ataupun rugi yang menunjukkan sebuah hasil aktivitas yang terjadi dalam perusahaan dan untuk membantu pimpinan di dalam mengambil keputusan.

Seperti pada perusahaan jasa, pada umumnya unsur-unsur laporan keuangan perusahaan dagang disusun sebagai berikut:

  1. laporan laba/rugi,
  2. neraca,
  3. laporan perubahan modal,
  4. laporan arus kas.

Kemudian, mari kita lihat pembahasan laporan keuangan perusahaan dagang masing-masing.

  1. Laporan Laba atau Rugi (Income Statement)

Laporan laba atau rugi itu menggambarkan asal atau sumber-sumber penghasilan yang didapat perusahaan didalam menjalankan usahanya, serta jenis-jenis beban yang haruslah ditanggung oleh perusahaan.

Jadi, laporan laba atau rugi ini ialah laporan yang menunjukkan adanya pendapatan dan beban di akhir periode akuntansi. Laporan laba rugi ataupun perhitungan laba rugi dalam laporan keuangan perusahaan dagang bisa disajikan dua bentuk, yaitu.

  1. Bentuk Langsung atau (Single Step)

Penyajian laporan laba/rugi dengan single step yang dilakukan dengan menjumlahkan semua pendapatannya jadi satu, begitu pula bebannya. Kemudian dicari selisihnya untuk bisa mengetahui laba dan rugi.

  1. Bentuk Bertahap atau (Multiple Step)

Penyajian laporan laba rugi dengan cara multiple step yang dilakukan dengan cara memisahkan pendapatan usaha dan juga pendapatan di luar usaha, serta dengan memisahkan juga antara beban usaha dan juga beban diluar usaha. Setelah itu dicari selisihnya dan akan diperoleh laba atau rugi bersih dari usaha.

  1. Laporan Perubahan Modal atau (Capital Statement)

Laporan perubahan modal dalam laporan keuangan perusahaan dagang adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal yaitu modal awal jadi modal akhir. Hal-hal yang butuh untuk diperhitungkan atau yang bisa mempengaruhi dalam penyusunan laporan ini adalah perubahan modal diantaranya:

  1. besarnya modal di awal periode,
  2. adanya laba/rugi usaha,
  3. adanya pengambilan pribadi oleh pemilik ataupun prive,
  4. adanya investasi tambahan oleh pemilik,
  5. besarnya modal di akhir periode.

Laporan perubahan modal ini hanyalah lazim berlaku dibuat oleh perusahaan perseorangan, persekutuan ataupun firma, dan juga CV. Sementara itu juga, untuk perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT) istilah dari laporan perubahan modal ialah laporan laba ditahan atau returned earning statement.

  1. Neraca (Balance Sheet)

Neraca merupakan unsur di laporan keuangan perusahaan dagang yang menunjukkan adanya posisi keuangan perusahaan di akhir periode, mengenai besar harta, utang, dan juga modal perusahaan. Data dalam menyusun sebuah laporan necara pada perusahaan dagang ini bersumber dari sebuah kolom neraca pada kertas kerja dan juga modal akhir di laporan perubahan modalnya.