Bingung Tentang Siklus Akuntansi? Pahami 9 Langkah Ini

Siklus akuntansi sebenarnya mudah untuk dipahami. Hanya dengan memahami 9 langkah berikut ini, kamu dijamin bakal lebih paham mengenai apa itu siklus akuntansi.

Langkah 1 adalah Mengumpulkan dan Menganalisis Data Transaksi

Siklus akuntansi pada awalnya dimulai dari sebuah proses pengumpulan data-data transaksi keuangan berbentuk bukti transaksi, dan umumnya kebanyakan orang awam menyebutnya dengan istilah ‘nota’ meskipun sebenarnya bukti transaksi tidak selalu memiliki bentuk nota, dan dapat juga dalam bentuk yang lain semisal kuitansi, akte, surat perjanjian, surat pengakuan piutang dan yang lainnya.

Contohnya adalah: Pada hari ini PT. Kresek membeli peralatan kantornya, dari pembelian peralatan-peralatan tersebut, PT Kresek mendapat bukti transaksi berupa nota.

Selain itu mereka hari ini juga telah membayar upah tenaga kerjanya dan atas transaksi pembayaran upah tersebut, para buruh tersebut menandatangani kuitansi.

Langkah 2 adalah Mencatat Transaksi atau Menjurnal

Setelah melalui tahap pengumpulan bukti transaksi telah selesai dan dinilai, langkah selanjutnya ialah mencatat atau menjurnal nilai pada transaksi yang terdapat pada bukti transaksi yang dimasukkan ke dalam buku catatan transaksi. Proses itu dalam siklus akuntansi sering juga disebut dengan kegiatan menjurnal oleh akuntan.

Langkah 3 ialah Memindahkan Catatan atas Transaksi ke dalam Buku Besar

Siklus akuntansi pada langkah sebelumnya dalam jurnal umum, catatan transaksi masih kondisi yang tercampur, beragam transaksi ditampung dalam satu catatan. Pada langkah ini, catatan transaksi tersebut lalu dipindah ke dalam kelompok akun demi menyesuaikannya dengan jenis transaksi.

Contohnya adalah Jenis transaksi penjualan yang dipindah ke akun penjualan, transaksi pembelian raw material atau bahan baku dimasukkan di akun persediaan dan hutang, transaksi pembelian aset ini dikelompokkan dalam akun aset tetap.

Langkah 4 ialah Membuat Neraca Percobaan atau Trial Balance

Siklus akuntansi selanjutnya menyusun neraca percobaan yang umumnya dilakukan tiap jelang penutupan buku. Saat ini, seluruh perusahaan sudah menggunakan sistem double entry yang memiliki syarat kondisi yang balance.

Tiap ada penambahan di suatu akun akan selalu disertai dengan pengurangan oleh akun lainnya, itupun sebaliknya. sebagai implementasinya, setiap transaksi dicatat di dua atau lebih jenis akun sekaligu

Langkah 5 adalah Menyusun Jurnal Penyesuaian

Dalam siklus akuntansi Ada beberapa kemungkinan dari penyebab atas terjadinya suatu ketidaksesuaian membuat jumlah dari nilai akun yang bersaldo atau debit dengan akun bersaldo kredit jadi tidak seimbang atau tidak sama.

Serta adanya sejumlah transaksi yang statusnya masih belum atau tidak tercatat. Dan juga adanya kesalahan dari perhitungan, transaksi dicatat namun dengan nilai yang terlalu besar ataupun terlalu kecil.

Langkah 6 adalah Menyusun Neraca Percobaan Setelah adanya Penyesuaian atau Adjusted Trial Balance

Langkah ke-4 dalam siklus akuntansi diulangi sekali lagi. Jika masih saja belum seimbang, maka diperlukan langkah ke-5 yang juga harus dulangi. Kedua langkah tersebut akan terus diulangi sampai kondisi balance tercapai.

Langkah 7 adalah Menyusun Laporan Keuangan atau Financial Statements

Setelah balance tadi tercapai, siklus akuntansi selanjutnya Laporan Keuangan (Financial Statement) sudah dapat disusun. Laporan keuangan adalah salah satu produk paling utama dalam proses akuntansi, laporan keuangan itu terdiri dari 4 jenis laporan:

 Laporan Laba Rugi, Balance Sheet atau Neraca, Cash Flow Statement atau Laporan Arus Kas, dan Equity Statement atau Laporan Perubahan Ekuitas.

Langkah 8 adalah Melakukan Penutupan Buku atau Closing The Book

Siklus akuntansi selanjutnya. Pendapatan dan juga beban terakumulasi serta dilaporkan pada periode tertentu bisa bulanan, kuarta ataupun tahunan. jika bank sepertinya melaksanakannya untuk setiap hari.

Agar kedua jenis akun ini tidak tercampur dengan periode sebelumnya, maka diperlukan adanya penutupan akun sehingga saldo jadi nol di tiap akhir periode. Selisih antara beban dan pendapatan akan menghasilkan sejumlah nilai tertentu.

Nilai inilah yang kita sebut Laba atau Rugi. Laba terjadi jika pendapatan lebih besar dibanding beban yang dikeluarkan, rugi adalah sebaliknya.

Langkah 9 adalah Membuat Penyesuaian Kembali Pasca Penutupan/closing

Langkah terakhir dalam sebuah siklus akuntansi ini dilakukan untuk dua tujuan:

  1. Memastikan seluruh kelompok akun pendapatan dan juga beban sudah ditutup
  2. Memastikan seluruh saldo pada akun kelompok neraca sudah dalam kondisi yang seimbang dan siap jadi saldo awal di pembukaan buku pada periode selanjutnya.