Laporan keuangan perusahaan – Bergelut di perusahaan dagang, banyak sekali yang harus kita lakukan. Salah satunya adalah membuat laporan keuangan perusahaan. Berikut ada beberapa aspek yang harus dipelajari untuk mendalami laporan keuangan lebih lanjut.
Dalam laporan keuangan perusahaan, yang dimaksud dengan harga pokok penjualan ialah semua biaya yang dikeluarkan untuk dapat memperoleh barang yang dijual atau juga harga perolehan dari barang yang dijual tersebut.
Baca juga :
- Ini Dia Penjelasan Tentang Akuntansi Jasa Yang Harus Kamu Ketahui
- Bingung Tentang Siklus Akuntansi? Pahami 9 Langkah Ini
- Tips Menjalankan Bisnis Jasa Pembukuan Akuntansi
Ada dua manfaat harga pokok penjualan tersebut.
- Sebagai patokan untuk bisa menentukan harga jual.
- Untuk dapat mengetahui laba yang diinginkan oleh perusahaan. Jika harga jual lebih besar dari harga pokok dari penjualan maka akan diperolehlah laba, dan juga sebaliknya jika harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualannya maka akan diperoleh kerugian.
Laporan keuangan perusahaan juga mmembutuhkan untuk menghitung penjualan bersih yaitu dengan Rumus Menghitung Penjualan Bersih.
Karena Penjualan dalam perusahaan dagang adalah salah satu unsur dari didapatnya pendapatan Perusahaan. Unsur-unsur pada penjualan bersih terdiri dari:
– penjualan kotor;
– potongan penjualan;
– retur penjualan;
– penjualan bersih.
Untuk bisa mencari penjualan bersih ialah menggunakan rumus:
Penjualan bersih = penjualan kotor – retur penjualannya – potongan penjualannya.
Contoh dalam menghitung penjualan bersih:
Bila diketahui jumlah dari penjualan Rp. 25.000.000,-
Dan Retur dari penjualan Rp. 125.000,-
Potongan dari jumlah penjualan Rp. 150.000,-
Hitung penjualan bersihnya dengan cara:
Penjulan bersih yang didapat= Rp. 25.000.000,- – Rp. 125.000,- – Rp. 150.000,- = Rp. 24.725.000,-
Pembelian bersih juga sebagai salah satu unsur laporan keuangan perusahaan untuk menghitung harga pokok penjualan. Unsur untuk bisa menghitung pembelian bersih itu terdiri dari:
– pembelian kotor;
– biaya angkut pembelian;
– retur pembelian;
– potongan pembelian.
– retur pembelian dan pengurangan harga;
Dan untuk bisa menghitung pembelian bersihnya bisa dirumuskan seperti berikut:
Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembeliannya – potongan pembeliannya.
Dalam laporan keuangan perusahaan dagang, diperlukan pula rumus untuk menghitung harga pokok penjualan, namun harus diperhatikan lebih dahulu unsur yang berhubungan dengan harga pokok penjualannya.
– persediaan awal barang dagangan;
– pembelian;
– retur pembelian dan juga pengurangan harga;
– biaya angkut pembelian;
– potongan pembelian
Menghitung harga pokok penjualan dengan menggunakan Rumus berikut:
HPP = Persediaan awal dari barang dagangan + pembelian bersihnya – persediaan akhirnya
HPP = Barang yang sudah tersedia untuk dijual – persediaan akhirnya
Note :
Barang yang tersedia untuk dijual adalah Persediaan awal dari barang dagangan + pembelian bersihnya.
Pembelian bersih adalah Pembelian + biaya angkut dari pembelian – retur pembeliannya – potongan pembeliannya.
Atau bisa juga
Barang yang tersedia untuk dijual adalah Persediaan awalnya + pembelian + beban angkutnya
Pembelian – retur pembeliannya – potongan pembeliannya.
Persediaan akhir barang yang tersedia atau dikuasai di akhir periode akuntansi.
Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan perusahaan yang menyajikan sumber pendapatan dan juga beban suatu perusahaan selama sebuah periode akuntansi. Untuk bisa Menghitung laba rugi sebuah perusahaan adalah sebagai berikut:
Laba bersih adalah laba kotor – beban usaha.
Beban uasaha pada perusahaan dagang terbagi dua kelompok.
- Beban penjualan adalah biaya yang langsung dengan penjualannya.
- Beban administrasi atau umum adalah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualannya.
Laporan laba rugi dalam laporan keuangan perusahaan bisa disajikan dalam dua bentuk yaitu dengan single step dan juga multiple step.
- Single Step/Langsung.
Laporan keuangan perusahaan single step/langsung adalah laporan laba rugi di mana semua pendapatannya dijumlahkan jadi satu, demikian juga untuk beban, lalu dicari selisihnya untuk bisa mengetahui apakah laba atau rugi.
- Multiple Step (Bertahap)
Laporan keuangan perusahaan laba rugi berbentuk multiple step (bertahap) merupakan laporan laba rugi dengan cara mengelompokkan atau memisahkan pendapatan usaha dan juga pendapatan diluar usaha, serta memisahkan pula antara beban usahanya dan beban di luar usaha, lalu dicari selisihnya sehingga nantinya diperoleh laba atau rugi usahanya.
Dalam laporan keuangan perusahaan, diperlukan juga pemahaman tentang neraca. Neraca ialah laporan keuangan yang menyajikan sebuah posisi ruangan perusahaan di saat tertentu. Dan unsur-unsur neraca adalah:
– harta
– kewajiban/utang
– modal
Bentuk ari laporan neraca ini dapat menjadi dua bentuk yaitu bentuk laporan dan juga bentuk scontro atau sebelah menyebelah.