Tak banyak yang tau memang mengenai keberadaan pantai Ngobaran Jogja, tak seperti pantai Indrayanti atau pantai Sepanjang yang tengah menjadi buah bibir akhir-akhir ini. Pantai Ngobaran yang masih berada di jajaran pantai selatan jalur garis pantai Gunung Kidul ini terletak masih satu kompleks dengan pantai Ngrenehan yang sedikit lebih populer sebagai lokasi wisata.
Pantai Ngobaran Jogja ini letaknya tersembunyi di balik bukit itu sebabnya tak mudah menemukan pantai kecil ini. Apalagi namanya memang tak sepopuler pantai lain. Lokasinya terletak persis di sebelah pantai Ngrenehan. Jadi bila Anda bertandang ke pantai Ngrenehan tak ada salahnya menyempatkan diri singgah ke pantai Ngobaran ini.
Tak berbeda dari kebanyakan pantai di kawasan bibir selatan Gunung Kidul, pantai ini berhias hamparan pasir putih sedikit kasar di sisi pinggir dan halus di sisi tengah. Teras karang yang memanjang sampai menjorok hampir ke lepas pantai. Membentuk hamparan rumput laut yang sengaja dibiakan di teras karang sampai menebal dan membentuk hamparan hijau yang cantik ketika surut.
Bahkan air lautnya sendiri terkesan semu kehijauan sehingga lebih terasa nuansa tropisnya. Diapit oleh dua bukit karang tinggi di kedua sisi mencegah pantai terkoneksi langsung dengan laut lepas. Pantai seolah menjadi semacam laguna kecil dengan ombak yang beriak ringan.
Jadi jangan ragu untuk mejelajahi teras karang dan menjajal berjalan di atas hamparan rumput laut yang kembut di kaki Anda. Jangan memasukan kaki ke antara ceruk-ceruk karang karena biasanya Anda bisa menjumpai kumpulan landak laut yang berbahaya bagi kaki Anda.
Tapi jangan salah, justru landak laut itu juga salah satu pesona dari pantai Ngobaran Jogja. Anda bisa mencicipi hidangan landak laut goreng yang kenyal dan legit dengan rasa khas seafood yang gurih. Di sore hari malah Anda bisa menjumpai penduduk lokal yang sengaja berburu landak laut di ceruk-ceruk karang untuk berjualan di esok harinya.
Namun, bukan itu yang membuat pantai Ngobaran Jogja ini menjadi istimewa. Anda perlu menaiki bukit kembali untuk melihat apa yang membuat pantai kecil ini berbeda. Anda akan menjumpai sebuah pura kecil dengan patung-patung kecil berwarna putih. Ini adalah rumah peribadatan kaum Kejawen, sebuah aliran kepercayaan peninggalan masa Majapahit dari Brawijaya V.
Di sisi pura terdapat sebuah kota abu-abu yang konon merupaka petilasan dari Brawijaya V yang sengaja membakar diri dengan istri keduanya pada masa pelariannya menghindari putranya sendiri Raden Patah yang memintanya masuk islam. Kisah ini masih kontroversi karena fakta kebenaran mengenai sikap memaksa Raden Patah terhada Brawijaya V tak sepenuhnya terbukti. Bahkan ada beberapa informasi yang mengatakan hanya ada sisa tulang anjing di petilasan ini dan bukan sisa tulang manusia.
Baca juga : Wisata pantai wedi ombo
Di dekat kotak abu-abu juga terdapat Joglo dengan altar menghadap selatan yang menjadi rumah peribadatan kalangan Kejawen. Biasa menjadi peribadatan pelaku Kejawen setiap Jumat dan Selasa setiap minggunya.
Baca juga : Wisata pulau tidung
Juga terdapat sebuah pura Hindu kecil dengan desain khas ala Bali. Pura ini secara rutin menjadi rumah peribadatan penganut agama Hindu dan menjadi sangat ramai ketika masa perayaan hari raya Galungan dan Nyepi.
Dan di sudut lain juga terdapat pula sebuah masjid unik berbentuk sederhana dan kecil. Masjid ini sangat unik dengan ukuran hanya sekitar 4 x 4 m, karena berlantaikan pasir halus dan menghadap ke arah selatan. Hanya ada sebuah tanda kecil untuk menandakan arah kiblat sebenarnya. Anda perlu menggunakan alas khusus untuk sholat di masjid ini.
Bagaimana 4 aliran agama dan kepercayaan hidup berdampingan dalam satu bukit dan menatap ke arah yang sama, garis pantai Ngobaran Jogja. Inilah yang membuat pantai ini istimewa, ada rasa mistis karen mitos-mitos yang tumbuh dari 4 rumah peribadatan yang berdiri di atas bukit ini. Karena keempatnya seakan terkoneksi dengan laut selatan dan mengarah langsung ke pantai selatan.
Penasaran bukan dengan keistimewaan panorama dan mitos-mitos yang menyertai pantai Ngobaran Jogja ini? Jadi jangan ragu menyempatkan diri singgah kepantai yang lebih sering sepi ini di waktu liburan Anda. -Tim Siap Bisnis-
Sumber gambar : www.wisata.kompasiana.com