Usaha Modal Kecil Menguntungkan Sangkar Burung Untung 25 Juta Per Bulan

Usaha modal kecil menguntungkan – Bicara soal trend, trend burung peliharaan memang seperti tidak ada matinya dari tahun ke tahun selalu saja ada jenis burung dan unggas baru yang menjadi pencarian para penghobi. Baik itu digemari karena keindahan suaranya atau karena kecantikan bulunya.

Usaha Modal Kecil Menguntungkan Sangkar Burung Untung 25 Juta Per Bulan
Image : youtube.com

Dari perkembangan minat penghobi burung dan unggas hias inilah kemudian berkembang satu peluang usaha modal kecil menguntungkan. Peluang usaha ini adalah bisnis pembuatan sangkar burung.

Bagi pemilik burung peliharaan, jelas sangkar burung bersifat wajib. Jadi sementara perkembangan hobi ini terus menunjukan prospek positif, maka bisnis pembuatan sangkar burung juga tetap menjanjian keuntungan besar.

Contoh saja seorang pelaku usaha modal kecil menguntungkan ini dari kawasan Gresik bernama Syamsoel. Kawasan desanya kini memang menjadi salah satu sentra home industri sangkar burung.

Dan boleh dikatakan Syamsoel adalah salah satu pelopor dari perkembangan industri sangkar burung di desanya, Karang Semanding.

Pada awalnya, usaha sangkar burung di desanya masih dijalankan oleh segelintir orang. Berlokasi di kawasan dekat dengan salah satu industri kayu lapis di kota Gresik membuat beberapa warga desa mendapat akses bahan baku sangkar burung dengan mudah.

Pabrik kayu lapis menyisakan limbah kayu yang masih layak untuk diolah dengan kualitas yang sangat baik. Mengingat perusahaan pengolahan kayu itu berorientasi ekspor, sudah jelas kualitas kayu bahan baku menjadi prioritas.

Syamsoel yang tertarik menjajal bisnis ini kemudian memilih berguru pada salah seorang pelaku usaha ini dan menjalani masa magangnya selama beberapa bulan. Dari masa ini, Syamsoel belajar banyak soal teknik pembuatan sangkar burung dengan segala modelnya.

Setelah dirasa matang, Syamsoel membuat sendiri usaha modal kecil menguntungkan dengan memanfaatkan dana tabungan yang besarnya hanya 5 juta.

Dana ini beliau manfaatkan untuk membeli peralatan produksi dan beberapa bahan baku.Saat itu, Syamsoel masih memproduksi dengan memanfaatkan kayu limbah karena target produksinya masih sedikit.

Demi bisa meningkatkan penjualan, Syamsoel kemudian nekad memasarkan sangkar burung buatannya ke pasar Bratang Surabaya, salah satu pasar hewan terbesar di jawa Timur. Demi bisa mengusung sangkar burung buatannya, Syamsoel sampai mereka motornya supaya bisa membawa banyak sangkar sekali bawa.

Seiring waktu Syamsoel mulai sukses mendapatkan pasar. Upayanya menjual ke pasar Bratang membuahkan hasil dan membuatnya memiliki banyak pelanggan dari para penjual burung dan perabot pemeliharaan burung di pasar tersebut.

Dari awalnya setiap saat Syamsoel harus mendatangi sendiri pasar, lama kelamaan justru para penjual inilah yang menyambangi usaha rumahan milik Syamsoel ke kota Gresik.

Sampai Syamsoel mulai merasa keteteran memenuhi permintaan. Saat inilah kemudian Syamsoel merintis ide menjadikan desanya sebagai penghasil sangkar burung. Syamsoel mulai berubah menjadi pengepul dengan memberdayakan tetangga sekitarnya sebagai pelaku usaha sangkar burung skala kecil.

Syamsoel juga memberdayakan tetangganya untuk menanam tanaman kayu dan bambu sebagai bahan baku sangkar burung. Jelas dengan target produksi saat ini, Syamsoel tidak bsia hanya mengandalkan suplai limbah dari pabrik.

Syamsoel juga mengajak beberapa anak sekolah yang kesulitan ekonomi untuk mencari uang saku tambahan dengan bekerja pada pabrikan sangkar burung di rumahnya. Setidaknya kini ada 8 orang anak sekolah yang selalu bertandang ke rumahnya membantu proses produksi.

Dalam satu bulan kini Syamsoel harus memenuhi permintaan hingga lebih dari 400 sangkar burung yang dijual tak hanya di kota Surabaya, tetapi juga kota-kota lain di sekitar Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Produksi dari usaha pabrikan Syamsoel hanya mencapai 150 buah perbulan, sedang sisanya beliau dapatkan dari usahanya sebagai pengepul.

Dengan harga jual maksimal sampai 250 ribuan, tak kurang dari 85 juta dikantongi Syamsoel tiap bulannya sebagai omset. Dari angka ini Syamsoel mengakui bisa menghasilkan margin rata-rata sampai lebih dari 30% atau sekitar 25 jutaan.

Usahanya baru berjalan sekitar 4 tahun dan kini Syamsoel sudah menjadi pemain besar dalam usaha modal kecil menguntungkan ini.

Syamsoel akui bisnisnya menjadi besar denga cepat karena kegigihannya dalam memasarkan produk dan upaya kerasnya dalam merancang model sangkar yang kuat dan cantik.

Tetapi Bukan lantas Syamsoel menjalani bisnis ini dengan mulus.Beberapa kali Syamsoel tersandung masalah dengan usaha modal kecil menguntungkan ini.

Seperti ketika muncul isu flu burung atau ketika muncul trend hewan peliharaan lain seperti reptil. Pasar juga sempat dibuat goyah oleh serangan sangkar burung besi yang dianggap lebih tahan perubahan cuaca.