Pelatihan Peluang Usaha Kerajinan Untuk UMKM Suku Baduy Dari Menkop

Peluang usaha kerajinan – Pelatihan penggunaan teknologi dan pelatihan peningkatan kualitas kapasitas SDM telah didapatkan oleh para pelaku UKM Baduy. Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga berpesan kepada para pelaku UKM dan perajin Baduy harus tetap mempertahankan ciri khas produk kerajinan lokal.

Pelatihan Peluang Usaha Kerajinan Untuk UMKM Suku Baduy Dari Menkop
Image : finance.detik.com

“Kenapa wajib dipertahankan? Sebab di situlah letak keunggulan produk kerajinan lokal yang tidak dimiliki daerah lain,” ujar Puspayoga dalam keterangan tertulis dari Kemenkop UKM.

Puspayoga menyebutkan pada acara Sinergitas Program Dekranas dengan Kemenkop dan UKM, di Desa Kenekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, hari ini.

XM

Menurut Puspayoga, UMKM dan perajin di Kabupaten Lebak Banten khususnya masyarakat Baduy harus memiliki produk dengan ciri khas yang kuat. Tenun dengan motif Baduy maupun aneka kerajinan dari batok kelapa, telah mempunyai ciri khas dan mesti tetap dipertahankan.

Turut hadir dalam acara itu, Ketua Bidang Manajemen Usaha Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Bintang Puspayoga dan Bupati Kabupaten Lebak Iti Octavia Jayabaya.

Puspayoga memaparkan, selain peningkatan kualitas produk, UMKM disarankan untuk semakin meningkatkan kualitas desain yang variatif dengan tetap mempertahankan ciri khas adat istiadat lokal.

Untuk melindungi produk UMKM para perajin dari pemalsuan atau penjiplakan, Kemenkop UKM memberikan fasilitas Hak Kekayaan Intelektual (HKI) berupa hak merek dan hak cipta, yang akan diberikan secara free.

Lebih lanjut Pusyagoga mengatakan, setelah UMKM dan para pengrajian mulai berkembang, Kemenkop UKM menyediakan fasilitas pembiayaan melalui Lembaga Pengelola Uang Bergulir (LPDB). Bunga pinjaman relatif murah yaitu 0,3 persen/bulan.

Selain itu ada juga fasilitasi pembiayaan Ultra Mikro (UMI) yang bekolaborasi dengan Departemen Keuangan. “Pembiayaan ultra mikro ini sudah berjalan 4 bulan dengan plafon maksimum Rp 10 juta,” ungkapnya.

Sedangkan bagi UMKM dan para perajin yang mulai berkembang usahanya, bisa mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR UMKM untuk pinjaman sampai dengan dua puluh lima juta rupiah, bebas agunan.

Kenaikan kualitas SDM dalam bentuk pelatihan KUKMK di Kabupaten Lebak ini diikuti oleh 190 UMKM tenun dan batok kelapa, dan akan berlangsung selama 3 hari.

Dalam acara ini juga diberikan sejumlah program strategis Kementerian dalam Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Aplikasi itu berupa pemberian hak merek dan hak cipta, sembako murah, dan bantuan alat tulis bagi anak sekolah.

Aset Adat-istiadat Bangsa

Sementara itu Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengatakan, Desa Cinekes atau area Cibolager, dikenal sebagai kampung yang mempunyai keunikan sendiri. Hal ini dapat dilihat  dengan kehadiran masyarakat suku Baduy.

“Mereka itu merupakan aset bagi kami, khususnya di Kabupaten Lebak, dan merupakan aset budaya bangsa,” kata Iti.

Supaya menjadi destinasi wisata dan pusat UMKM, sebagai Kabupaten yang mempunyai wilayah yang luas, dan penduduk satu koma tiga juta jiwa, Lebak terus berbenah untuk menjadi daerah yang lebih maju.

Menurut Iti, dengan jumlah Koperasi yang mencapai delapan ratus delapan belas Koperasi dan jumlah UMKM 49.853, Kabupaten Lebak memilik potensi yeng besar untuk berkembang.

“Selain warga Baduy dengan ciri khas budayanya, Lebak juga mempunyai produk andalan kerajinan rotan, aneka olahan pisang, dan gula aren,” katanya.

Untuk menampung berbagai produk dari peluang usaha kerajinan tersebut, pihaknya telah membangun Plasa Lebak yang terletak di Rangkasbitung yang dikenal sebagai ibu kota Kabupaten Lebak. sumber: detik.com