Usaha Modal Kecil Untung Menjanjikan Dari Bisnis Kotor-kotoran Ala Usaha Toilet

Usaha Modal Kecil Untung Menjanjikan Dari Bisnis Kotor-kotoran Ala Usaha Toilet
Usaha Modal Kecil Untung Menjanjikan Dari Bisnis Kotor-kotoran Ala Usaha Toilet

Kalau liat judul dari informasi ini, rasanya memang sedikit membuat bergidik ya? Usaha toilet, ga ada yang lain? Lho jangan liat urusan jijiknya, tetapi liat potensinya. Anda bisa memulai usaha modal kecil untung menjanjikan ini dengan mudah lho….

Usaha Modal kecil untung menjanjikan? Tidak percaya? Coba saja kita berhitng sederhana…

Jika dalam satu hari sebuah jasa persewaan WC alias toilet ini mendapat 50 pengunjung yang akan membayar Anda dengan dana 1000 per orang. Artinya dalam satu hari saja Anda sudah bisa mengantongi :

                Sehari                   50  orang x Rp 1.000  = Rp 50.000

                Sebulan                Rp 50.000 x 30 hari     = Rp 1.500.000

Mantap kan hasil kotor yang berasal dari “sekedar”usaha toilet ini? Itu kalau Anda hanya punya satu atau dua ruang toilet. Nah untuk Anda yang penasaran dengan usaha toilet yang ternyata potensial ini. Saya akan mencoba membagi dua kisah unik dari pelaku bisnis ini kepada Anda. Siapa tau setelah ini Anda tergerak untuk menjalankan bisnis “kotor-kotoran” ini.

Adalah seorang pria bernama Wibowo Susilo seorang pria asal Bandung yang tertarik dengan besarnya potensi pasar toilet portable di pasar luar negeri. Menurut beliau kebutuhan ke toilet kan bukan hanya kebutuhan orang luar negeri, jadi harusnya usaha ini juga bisa sama baiknya bila dijalankan di Indonesia. Maka dengan bermodal keyakinan ini Andri menyisihkan dana tabungannya untuk membuka usaha toilet portable pertamanya di 2009.

Modal awalnya sekitar 300 jutaan yang beliau gunakan untuk membeli 10 unit toilet portable impor dari Amerika. Tergolong besar memang modal Andri ini, tetapi ini kan hanya gambaran kisah sukses saja, jadi ambil saja ide-idenya, OK…?

Dari 10 toilet ini Andri mulai menawarkan jasa uniknya ini keberbagai event organizer di sekitarnya, termasuk ke kampus-kampus dan penyelenggara pameran-pameran. Meski di awal usahanya sempat amndek gara-gara tidak ada pelanggan. Andri tidak pernah patah arang untuk terus melanjutkan promosi ke sana sini. Penawaran via online maupun dengan proposal resmi terus beliau gencarkan hingga akhirnya mendapat sambutan.

Kini dalam satu bulan beliau harus melayani setidaknya sekitar 50 unit toilet portable, dari beberapa daerah seperti Jakarta, Jogja hingga Sumatera dan Bali. Malah kini beliau menambah koleksi toilet portabelnya dengan jenis premium kebutuhan VVIP dan dan para EO untuk artis-artis luar negeri. Dalam satu bulan Andri mengeruk omset setidaknya 500 juta bahkan hingga 800 juta. Dengan tarif sewa perunit toilet 2 juta untuk jenis standard an 15 juta untuk jenis premium.

Kisah berbeda datang dari seorang pria muda bernama Nanang Nurmadji dari Bandung pula. Beliau menjalankan bisnis toilet dengan cara berbeda. Beliau menyewa toilet di beberapa gedung mulai dari toilet di terminal, mall hingga di kawasan pasar. Biasanya dari satu kompleks toilet yang rata-rata berjumlah 2 -5 kamar, beliau harus membayar sewa sekitar 3 -5 juta pertahun. Namun dengan disewakan seharga 1000 per pengunjung dalam satu bulan Nanang dapat mengumpulkan omset hingga 2 -5 juta perhari. Artinya dalam satu bulan setidaknya Nanang dapat menghasilkan omset rata-rata mencapai 100 jutaan.

Padahal untuk mengawali usahanya Nanang hanya bermodal 3 juta untuk sewa sebuah kompleks toilet 4 kamar di salah satu pusat perbelanjaan di daerah Tasikmalaya. Kini Nanang sudah memiliki 18 spot toilet yang tersebar di sekitar Jakarta, Bandung, Bekasi, Tasikmalaya dan Purwakarta. Pekerjaan beliau saat inipun hanya berkeliling menilik toilet-toiletnya.

Karena operasional tiap-tiap toilet diserahkan pada 33 orang tenaga yang bertugas menjaga dan mengelola setiap toilet tiap harinya. Tiap tenaga kerja di bayarnya dengan dana sebesar 850 ribu perbulan. Dengan biaya kebersihan yang hanya sekitar 5 jutaan. Maka dalam satu bulan biaya yang dibutuhkan Nanang untuk operasional tidak lebih dari 35 juta.

Untuk memastikan kejujuran karyawannya bahkan Nanang sudah bisa memasang CCTV di depan pintu masuk utama toilet-toiletnya untuk memastikan jumlah orang dengan jumlah uang disetor. Meski sejauh ini Nanang tidak pernah benar-benar membutuhkan CCTV ini karena semua karyawannya menyetor dengn jujur.

Kini Nanang menjadi seorang jutawan hanya dari usaha kotor-kotoran yang unik ini. Anda bisa memulainya dengan modal besar dan hasil luar biasa. Namun bisa pula mengawalinya dengan usaha modal kecil untung menjanjikan. -Tim Siap Bisnis-