Usaha Modal Kecil Untung Besar, Usaha Hantaran Pernikahan

Usaha modal kecil untung besar – Tidak bisa melepaskan tradisi serah-serahan atau pemberian hantaran dalam upacara pernikahan di Nusantara. Hampir semua budaya daerah memiliki tradisi ini dalam upacara pernikahan tradisionalnya. Itu sebabny usaha pembuatan hantaran pernikahan bisa menjadi usaha potensial yang layak Anda jajal.

Usaha Modal Kecil Untung Besar, Usaha Hantaran Pernikahan
Image : zattaya.in

Menariknya, usaha ini bisa masuk dalam usaha modal kecil untung besar. Karena dari sisi modal usaha ini hampir tidak membutuhkan modal namun menjanjikan prospek yang sangat menggiurkan.

Karena saat ini hampir tidak lagi sepenuhnya berlaku musim pernikahan seperti dulu. Dengan kata lain hampir setiap hari terutama di akhir pekan, ada pernikahan yang berlangsung. Inilah pasar potensial yang layak Anda gali.

Buktinya nyata bisa Anda lihat dari seorang pelaku usaha pembuatan hantaran pernikahan dari kota Cirebon, Ibu Aliyah Dewi.

Usaha pembuatan hantaran yang sudah beliau geluti sejak tahun 2003 ini kini sudah mampu menghasilkan omset setidaknya 3 juta setiap bulan dan akan meningkat hingga 10 kali lipat di musim pernikahan pada bulan Syawal, bulan Dzulhijjah dan awal tahun.

Dulu pada awal usahanya diluar musim nikah bisa jadi usaha hantaran milik ibu Aliyah Dewi tidak beroperasi, tetapi kini dalam beberapa tahun belakangan banyak pasangan yang tidak melihat lagi konsep perhitungan jawa dalam menjalankan pernikahan.

 Jadi beliau masih bisa beroperasi meski tidak dengan kapasitas maksimalnya di luar musim pernikahan. Pada musim pernikahan beliau bisa menggarap setidaknya 6 hantaran setiap minggunya.

Untuk itu beliau harus memperkerjakan tenaga hingga 10 orang untuk membantunya. Tetapi saat di luar musim pernikahan belaiu hanya menerima sekitar 2 pesanan perminggu sehingga hanya menggunakan 2 -4 tenga kerja saja.

Hal serupa juga diamini oleh Akhir Yulianto dari kota Semarang. Dengan kreativitasnya dalam mengolah barang tak terpakai menjadi wadah-wadah dan hiasan cantik untuk hantaran kini beliau bisa mengeruk omset setidaknya 10 juta perbulan. Tetapi akan mengalami ledakan di musim pernikahan setidaknya hingga 40 juta.

Kini meski sedang tidak musim, usaha Akhir ini masih saja ramai. Apalagi sejak beliau memulai pula usaha rancangan lain untuk menjaga kestabilan keuntungan meski di luar musim.

Beliau juga membuat ragam produk kreasi lain di luar hantaran, seperti kreasi stopless, bingkisan untuk natal, imlek dan lebaran bingkisan gathering perkantoran.

Menurut Akhir Yulianto, usaha pembuatan hantaran termasuk dalam usaha modal kecil untung besar. Karena untuk pembuatan hantaran, beliau lebih berkonsentrasi membuat hantaran dengan bahan-bahan sisa dan sampah macam daun dan ranting kering, kertas daur ulang buatannya sendiri, kardus bekas dan ragam bahan daur ulang lain.

Untuk sebuah proyek 10 kotak hantaran dengan harga 600 ribu beliau hanya perlu menyiapkan bahan baku dengan dana sekitar 50 ribu saja. Paket 10 kotak ini biasanya bisa beliau garap dengan 3 orang tenaga selama 2 hari. Biaya tenaganya hanya sekitar 60 ribu perorang.

Pasalnya untuk isian dari hantaran memang bukan menjadi tanggung jawab pembuat hantaran. Isi biasanya sudah disediakan sepenuhnya oleh pemesan jadi pembuat hantaran sepenuhnya hanya berkreasi membuat wadah dan menghiasnya menjadi cantik dan estetis di upacara pernikahan.

Untuk lebih jelasnya berikut ini informasi mengenai biaya operasi sebuah pesanan dari produk hantaran berisi 10 paket berdasar informasi dari ibu Aliyah Dewi.

Kotak rotan 10 buah

150.000

Selendang batik pekalongan

180.000

Penghias (manik-manik dan organdi)

20.000

Perlengkapan

10.000

Kain strimin

40.000

Tenaga 3 orang

210.000

TOTAL BIAYA

610.000

Harga

850.000

Laba

240.000

 

Anda lihat kan bagaimana kecilnya modal yang harus Anda siapkan untuk hasil yang cukup menggiurkan. Lalu apa kunci utama dari bisnis modal kecil untung besar ini? Ternyata sangat sederhana, yakni :

  1. Terus kembangkan kreativitas
    Kreativitas adalah kunci dari usaha ini. Sesuai dengan gagasan ibu Aliyah Dewi yang tidak berhenti untuk terus belajar bersama tim kerjanya supaya bisa menghasilkan rancangan yang inovatif dan berbeda untuk produk hantaran buatannya. Konsumen biasanya suka bila hasil hantaran tampak berbeda dan unik, meski tidak melepaskan kesan cantik dan mewah dari hantaran. Itu sebabnya Ibu Aliyah Dewi bahkan menggunakan kain batik pekalongan sebagai bungkus hantaran dengan gaya rancangan pembungkusan yang berbeda dan unik.
  2. Menjaga kualitas
    Kadang pelaku usaha menerima pesanan yang masuk tanpa melihat kapasitas dari usahanya. Hasilnya pekerjaan jadi ngaret dengan kualitas yang menurun. Kreasi hantaran kurang optimal dan yang lebi buruk lagi kreasi dibuat asal-asalan sehingga merusak isi dari hantaran. Tidak jarang hantaran berisi sepaket kain dan bahan kebaya terlalu banyak menggunakan jarum pentul sehingga akhirnya kain rusak. Hal-hal macam ini harus dihindari supaya tidak mengecewakan konsumen.
  3. Membuka jaringan
    Selain terus berinovasi, kedua pelaku usaha pembuatan hantaran ini juga mengakui bahwa jalur kerjasama dengan pelaku usaha bidang pernikahan lain juga sangat membantu perkembangan usahanya. Keduanya menggunakan kerjasama dengan wedding organizer di kota mereka.  Bahkan Akhir Yulianto juga menjalin hubungan baik dengan rekanan pembuat undangan dan dekorasi pernikahan dan saling berpromosi kepada klien masing-masing.

Jadi, sekarang Anda semakin yakin kan, bagaimana potensi dari usaha pembuatan hantaran ini? Layak bukan mendapat gelar usaha modal kecil dengan untung besar?