Ternak ayam kampung – Bicara soal usaha peternakan adalah satu usaha yang seolah tidak ada matinya, apalagi kalau bukan peluang usaha ternak ayam kampung. Yang membuat usaha macam ini istimewa karena harga jualnya yang cukup fantastis dengan persaingan yang tergolong ringan.
Karena kebanyakan pelaku usaha ternak ayam kampung memilih untuk membuatnya menjadi usaha kecil yang dijalankan sambil lalu. Memelihara hanya beberapa ekor diumbar begitu saja di rumah tanpa benar-benar mendapat perlakuan khusus layaknya hewa ternak.
Jadi bila Anda menjalankan peluang usaha ternak ayam kampung dengan cara professional bukan tidak mungkin Anda menjadi penguasa pasar di daerah Anda.
Istimewanya, meski suplai terbatas, pasar untuk ayam kampung seakan tidak ada habisnya. Permintaan datang dari banyak kelompok, mulai dari konsumen rumahan, hingga pasar resto, warung makan hingga usaha perhotelan.
Bagi pelaku usaha professional, daging ayam kampung dianggap lebih prestise dari pada daging ayam pedaging. Itu sebabnya hingga kini nama besar macam mbok berek atau gudeg khas Jogja macam yu Djum tidak pernah berpindah dari daging ayam kampung.
Selain lebih prestis daging ayam kampung dianggap lebih legit dengan daging lebih liat dan kandunga nutrisi yang lebih padat. Daging liat ini menunjang untuk mereka yang memasak ayam untuk proses panjang macam gudeg.
Untuk itulah menjajal peluang usaha ternak ayam kampung adalah salah satu pilihan memikat dalam memulai sebuah usaha. Pasar tersedia sangat luas, suplai bibit dan indukan juga sangat banyak dengan tenik pemeliharaan yang justru lebih mudah dari jenis ayam pedaging yang rentan penyakit.
Anda bisa memelihara di dalam kandang layaknya memelihara ayam pedaging atau dengan menyediakan ruang terbuka yang terpagar untuk ruang umbar ayam kampung.
Dengan pakan yang lebih sederhana dari pakan ayam pedaging, karena di sini Anda bisa memaksimalkan asupan makanan organik yang lebih mudah Anda dapatkan seperti beras, sekam, bekatul, jagung, dedak hingga sayuran.
Lalu dimana letak kesulitan terbesar dalam menjajal peluang usaha ternak ayam kampung ini? Ketika Anda harus memilih bibit pertama kali, karena seringkali bibit tampak menipu denga bentuk dan tampilan serupa dan inilah sebabnya Anda mudah terkecoh.
Bagaimana cara memilih bibit ayam kampung yang tepat?
1, Usia bibit yang tepat
Bibit ayam kampung biasanya berupa anakan ayam kampung usia 2 -3 minggu. Pada usia ini ketergantungan mereka pada induk sudah berkurang sehingga lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan dan kelompok baru.
Pada usia ini ukuran bibit sekitar 10 cm dengan warna bulu masih kuning cerah. Kaki sudah bisa berjalan dengan tegak dan tidak tampak bergetar karena belum terlalu kuat.
2, Bibit dalam kualitas baik
Kadang karena warnanya sama dengan tampilan hampir serupa, Anda bisa terkecoh dengan kodisi kesehatan bibit. Tetapi Anda bisa memperkirakan kondisi kesehatan bibit ayam kampung dengan cara meraba tubuhnya dan mengamati kondisi tubuhnya. Berikut ini beberapa gejala bibit ayam sehat :
- Bentuk tubuh utuh dan tidak cacat dan tidak pincang.
- Tubuh gempal, massa otot terasa pada saat Anda pegang.
- Tulang terlihat kuat dan kokoh.
- Kondisi bulu mulus dan mengkilat, bulu yang baik pada umumnya mewakili kondisi kulit yang sehat pula.
- Mata cerah dengan pandangan tajam tidak tampak berair atau berselaput.
- Tubuh tidak terlalu gemuk juga jangan terlalu kurus dengan badan bingkas.
- Tubuh terlihat gesit, gerakan tidak lamban dan biasanya ayam akan meronta jika Anda pegang.
- Kulit kaki berwarna tidak terlalu pucat dan tidak tampak lebam
- Jengger biasanya berwarna merah segar ( kecuali pada ayam cemani )
- Paruh terlihat kuat, pendek dan cukup tajam
- Jarak ujung tulang dada dengan daerah dubur sekitar 3 jari tangan
Artikel lainya : Usaha budidaya tanaman obat
Kini dengan memahami cara memilih bibit dengan tepat, setidaknya Anda sudah satu tahap mencapai keberhasilan dalam menjajal peluang usaha ternak ayam kampung. Selamat menjalankan bisnis baru!! Semoga artikel singkat ini bisa memberikan inspirasi usaha anda