Tanggal 9 Desember 2015 ini akan diselenggarakan pemilu kepala daerah atau pilkada secara massal di seluruh Indonesia. Dan dalam ajang 5 tahunan ini, ada begitu banyak peluang usaha yang bisa Anda cicipi termasuk peluang usaha sablon digital.
Kebanyakan calon-calon kepala daerah baik itu untuk daerah tingkat pertama maupu daerah tingkat kedua jelas membutuhkan berbagai media promosi untuk berkampanye. Memperkenalkan figure mereka ke masyarakat dan meyakinkan masyarakat untuk memilih mereka.
Dan salah satu cara paling klasik namun sampai kini masih sangat dimanfaatkan oleh setiap calon pemimpin daerah adalah promosi dengan penyebaran spanduk dan kaos yang mengenalkan figure calon pemimpin daerah tersebut.
Kebutuhan inilah yang kemudian berkembang menjadi peluang usaha sablon digital. Berbeda dengan metode sablon konvensional yang membutuhkan lebih banyak tahapan pembuatan yang memakan waktu.
Juga masalah terkait kualitas gambar yang sulit menggambarkan sosok figure calon dengan jelas dan akurat, maka cetak dengan sablon digital jelas jauh lebih layak sebagai pilihan.
Dengan cetak sablon digital, Anda cukup melakukan “copypaste” foto sang calon beriku wakilnya, Anda padupadankan dengan beberapa efek grafis demi estetika dan dalam hitungan menit siap Anda cetak.
Cukup siapkan kaos pada mesin printing khusus kaos dan Anda siap memproduksi ratusan bahkan ribuan. Tentu saja semua bergantung pada jenis mesin yang Anda gunakan.
Setidaknya 1 calon pemimpin daerah bisa memesan hingga ribuan kaos sablon bergambar pasangan calon dan wakilnya, juga ribuan lagi spanduk berbagai ukuran.
Mari kita berhitung, dari sekitar 33 propinsi, lebih dari 500 daerah tingkat II yang menjadi peserta pilkada, berapa banyak kebutuhan kaos sablon dan spanduk dalam masa-masa kampanye ini nantinya.
Dengan kecepatan cetak dari sistem sablon digital, diakui pesanan dalam jumlah massal ini sebenarnya cukup mudah diatasi. Tetapi jumlah permintaan sebesar itu jelas tidak mungkin diatasi oleh vendor-vendor cetak digital besar saja.
Itu sebabnya sekalipun Anda pemain skala pemula atau pemain kelas menengah bawah, Anda masih memiliki potensi yang tidak kalah besar dalam merebut bagian kue permintaan kaos sablon dan spanduk sablon ini.
Bahkan sekalipun Anda hanya memiliki mesin cetak sablon digital dengan kemampuan terbatas. Di daerah-daerah, permintaan kaos sablon tetap tinggi dan para tim sukses kadang memiih mencari perusahaan sablon terdekat ketimbang harus repot mencari ke kota besar.
Lalu bagaimana cara untuk bisa mengambil bagian dalam peluang usaha sablon digital di musim pilkada ini? Sederhana saja, buka penawaran tertulis ke berbagai tim sukses di kota Anda.
Sertakan satu contoh cetak sablon digital hasil desain Anda untuk sampel produk, meski kadang hal ini tidak selalu dibutuhkan.
Lakukan pendekatan khusus dengan tim sukses akan memudahkan Anda mendapatkan tender ini. Tenang saja ini langkah ini sama sekali bukan gratifikasi karena jelas Anda sedang tidak menjalin bisnis dengan pemerintahan.
Bagaimana kalau Anda bukan pelaku usaha sablon digital sebelumnya? Di beberapa kota besar Anda bisa temukan beberapa perusahaan yang menyewakan atau meleasingkan mesin printing sablon digital.
Manfaatkan sistem sewa ini dalam periode 1 bulan dan manfaatkan laptop atau PC Anda untuk urusan desain. Upayakan menggunakan perangkat computer yang sudah support sistem grafis.
Pastikan Anda sudah mendapatkan order ketika memutuskan menyewa mesin cetak, supaya dana modal Anda tidak terbuang percuma.
Anda bisa mencetak kaos desain contoh Anda pada jasa cetak digital satuan yang juga banyak tersedia di pasaran. Lakukan pula perhitungan laba rugi untuk memastikan biaya sewa cukup sepadan dengan pendapatan Anda.
Salah satu bukti nyata keberhasilan bisnis ini adalah seorang pelaku usaha sablon kaos asal kota Sleman bernama Affandi.
Dengan berbekal surat penawaran dan beberapa pendekatan kini beliau disibukan dengan pesanan 2000 kaos dari salah satu calon bupati Sleman berikut dengan 800 buah spanduk. Jadi, apakah Anda tertarik ikutan mengunduh hasil dari peluang usaha sablon digital di musim pilkada ini?