Pantai Sundak Jogja, Saksi Bisu evolusi Geologi Tanah Gunung Kidul

Pantai Sundak Jogja, pantai nan eksotis dengan hamparan pasir putih kekuningan yang memanjakan kaki dengan kelembutannya, desiran angin yang membelai kulit Anda dengan romansa dan gugusan bukit karang yang memberi suntikan nuansa misterius bagi Anda yang menyinggahi pantai. Inilah pesona dari pantai yang berada di sisi timur dari pantai Baron Jogja itu.

Tak heran memang, sepanjang pantai di kawasan Gunung Kidul memiliki nuansa cantik tersendiri yang selalu mampu membius setiap pengunjungnya. Kesan eksotis selalu demikian merekat berkat peraduan cantik dari hempasan ombak, gugusan karang dan kecantikan hamparan pasir putihnya.

Tetapi ada yang membuat pantai cantik ini istimewa, lebih menarik dari kisah-kisah dan mitos-mitos yang melatari deretan pantai pasir putih bergugus karang lain yang berjajar di sepanjang bibir pantai selatan Gunung Kidul.

Pantai Sundak Jogja ini menyisakan saksi bisu perjalanan tanah Gunung Kidul dari masa ke masa. Konon beberaa pakar geologi berkeyakinan di masa lalu sekiranya ratusan tahun lampau, tanah Gunung Kidul sebenarnya berada di bawah garis permukaan laut. Dengan kata lain di masa lalu kawasan perbukitan karang ini bukanlah sebuah daratan tinggi dan rendah yang berkelok dan terjal seperti sekarang, tetapi adalah kawasan di bawah laut.

Beberapa fakta memang diyakini menjadi bukti nyata keyakinan tersebut. Antara lain temuan beberapa fosil hewan laut di bukit-bukit tinggi di daerah Gunung Kidul. Dan salah satu faktanya juga bisa Anda temukan di area pantai Sundak Jogja ini.

Fakta yang paling jelas adalah kesaksian masyarakat setempat bahwa di masa lalu Pantai Sundak Jogja berada beberapa meter lebih menjorok ke darat. Bila Anda bertandang ke lokasi ini, terdapat areal bukitan karang dengan masjid yang bertengger di atasnya dan sebuah area parkir.

Konon di tahun 1930, area perbukitan rendah ini masih terendam air. Bahkan termasuk sebuah gua karang yang berada di sisi bukit karang tinggi pada timur kawasan pantai. Beberapa pakar meyakini adanya fosil-fosil organisme laut yang bisa di temukan di area gua ini. Sayang sampai saat ini belum ada riset mendalam untuk mengupas fakta ini dengan lebih akurat.

Pada masa itu, kawasan pantai berada sangat dekat dengan area perbukitan yang kini menjadi latar belakang area pantai. Itu sebabnya ketika musim penghujan datang, muncul aliran sungai dadakan yang muncul dari arah perbukitan di belakang area pantai. Aliran air ini menyusuri area pasir menuju laut seolah membelah pantai.

Itu sebabnya di masa lalu area pantai Sundak ini dikenal dengan nama Pantai Wedibedah. Dalam bahasa Jawa, kata Wedi berarti pasir dan Bedah berasal dari kata Mbedah yang berarti belah. Atau dengan kata lain, pantai ini memiliki pantai yang pasirnya bisa berbelah ketika musim penghujan tiba.

Namun di masa tahun 1970an, muncul kisah lain yang menjadikan nama pantai ini berubah menjadi Sundak. Pada masa itu, kawasan pantai sudah semakin surut dan mendekati lokasi bibir pantai yang sekarang. Banyak warga mengeluhkan betapa sulitnya mencari sumber air untuk kehidupan mereka.

Pantai Sundak Jogja, Saksi Bisu evolusi Geologi Tanah Gunung Kidul

Sampai satu masa, seekor anjing yang dipelihara oleh penduduk sekitar memasuki area gua yang dulu kala masih terendam air laut tersebut dan menemukan seekor landak laut muncul di sana. Karena lapar, mereka bergemul dan dimenangkan oleh sang anjing. Anjing ini sampai basah kuyup ketika membawa keluar daging landak laut dari gua. Dari sanalah warga menyadari pasti ada air di dalam gua karang itu sampai anjing tampak basah kuyup.

Dan ketika mereka melakukan pemeriksaan sendiri, ditemukanlah sumber air tawar yang bisa menjadi sarana penghidupan warga sekitar. Dan kini dibangun sistem perairan modern untuk mengalirkan air dari gua menuju area penduduk. Demi mengingat bagaimana sumber air ini ditemukan kemudian rakyat sekitar mengubah nama pantai ini menjadi pantai Sundak Jogja.