Pantai Siung Jogja, Kawasan Wisata Untuk Si Pecinta Tantangan Adrenalin

Beberapa waktu lampau kami pernah mengulas mengenai pantai Siung Jogja, mengulas mengenai panorama alamnya yang cantik. Tak ada yang mampu memungkiri daya tarik dari pantai yang ternama karena jajaran karang raksasa itu. Bahkan berkat karang-karangnya yang menghias lepas pantai, ombak di kawasan ini terasa lebih nyaman untuk mereka yang ingin bermain air.

Pantai Siung Jogja, Kawasan Wisata Untuk Si Pecinta Tantangan Adrenalin
Pantai Siung Jogja, Kawasan Wisata Untuk Si Pecinta Tantangan Adrenalin

Tetapi bagi kalangan pecinta olahraga adrenalin, pantai Siung Jogja tak hanya menyajikan pesona pantai yang cantik, tetapi juga keseruan arena panjat tebing yang tak akan tuntas dijelajahi. Menurut para pecinta alam yang biasa melabuhkan tali mereka di sana, setidaknya tersedia 250 jalur pendakian dengan beragam tantangan dan tingkat kesulitan. Dan angka ini masih bisa berkembang seiring dengan temuan demi temuan mengenai jalur pendakian di kawasan tebing pantai Siung Jogja.

Baca juga : wisata teleng ria Pacitan

Bahkan berkat berkah kawasan berdinding tebing curam yang eksotis inilah masyarakat pantai Siung Jogja bisa kembali bangkit dari keterpurukannya di masa lampau. Ditambah dengan geliat pariwisata umum yang mulai marak di kawasan pantai yang berada di kawasan Tepus Gunung Kidul ini, maka ekonomis masyarakat setempat juga turut merasakan imbas positifnya.

Pada masa lampau, di masa pemimpinan para sunan, kawasan ini merupakan salah satu pusat penghasil garam. Ekonomi masyarakat setempat berkembang pesat seiring dengan makin ramainya pasar Winangun yang menjadi pusat ekonomi di kawasan ini. Namun pada satu masa di era Mataram modern, pasar ini di pindahkan ke kawasan Jogja dan di saat itulah ekonomi kawasan Siung ini mandek dan kehilangan “suing”nya.

Harapan baru muncul ketika di akhir tahun 80an, serombongan wisatawan backpacker asal Jepang menemukan lokasi tebing karang menjulang di sisi barat pantai Siung Jogja. Mereka melihat tebing karang ini berpotensi sebagai area panjat tebing atau wall climbing. Bisa dikatakan bahwa rombongan inilah yang menjadi titik awal pertama penemuan rute wall climbing di kawasan Pantai Siung Jogja ini.

Dari penemuan ini, kemudian di tahun 1989, diadakan sebuah kompetisi wall climbing Asia pertama dengan memanfaatkan kawasan tebing barat pantai Siung ini. Tentu saja ide untuk mengadakan sebuah festival taraf dunia di sebuah arena wall climbing yang berbingkai panorama alam pantai yang menawan seperti pantai Siung jelas ide yang luar biasa kan.

Peserta tak hanya dimanjakan dengan beberapa rute berbagai kelas kesulitan di kawasan tebing, tetapi juga dengan pesona dari pantai berpasir putih dengan hamparan karang yang bertebaran dengan cantiknya di seluruh pantai.

Dan salah satu titik balik terbaik dari popularitas pantai Siung Jogja sebagai arena wall climbing dan uji adrenalin terjadi pada tahun 90an awal. Ketika beberapa penyelenggara lokal dan manca menyelenggarakan sebuah festival besar pecinta alam dengan tajuk Asian Climbing Gathering. Ajang ini termasuk salah satu ajang bergengsi di dunia dan disponsori oleh merek-merek besar dunia.

Dijadikanya kawasan pantai Siung ini sebagai lokasi Asian Climbing Gathering di tahun itulah yang menjadi cikal bakal nama besar pantai ini sebagai salah satu spot wall climbing terbaik di Indonesia. Bahkan juga sangat populer di dunia. Bukan hanya soal tantangannya yang memberi ujian terhadap kemampuan dan adrenalin tetapi soal panorama alamnya yang menawan dan membius para pecinta wall climbing ini untuk selalu datang dan datang lagi ke lokasi ini.

Untuk mendukung tingginya minat para komunitas pecinta alam terhadap aktivitas wall climbing di kawasan ini, berdiri beberapa shelter pendukung seperti ground camp dan berbagai penginapan yang memfasilitasi mereka yang ingin memuaskan hasrat menaklukan alam liar pantai Siung Jogja.

Terdapat pula area base camp untuk memfasilitasi rombongan besar para climber yang ingin bermalam di lokasi pantai. Base camp yang disediakan ini berbentuk rumah panggung dari kayu dan bambu jadi sesuai dengan konsep back to nature yang sangat disukai para climber ini.

Kadang Anda juga bisa menjajal interaksi dengan kawanan Kera ekor panjang yang kerap menyerang pantai di malam hari. Mereka sebenarnya tidak terlalu garang malah bisa saja menjadi cukup jinak. Meski kadang polah mereka sedikit mengganggu. Tetapi tak setiap saat Anda berinteraksi dengan kawanan ini kan, kalau bukan di pantai Siung Jogja? -Tim Siap Bisnis-

Sumber gambar : www.anekatempatwisata.com