Tips Menjalankan Bisnis Jasa Pembukuan Akuntansi

Jasa Pembukuan – Berbisnis tanpa adanya pembukuan seperti menjelajahi belantara yang tak dikenal tanpa danya peta. Bila tidak mencatat tiap transaksi usahanya, bagaimana juga si pebisnis dapat mengetahui seberapa besar untung ataupun rugi yang  diderita? Pebisnis akan kesulitan untuk dapat melakukan perencanaan, jika tidak memiliki buku keuangan.

Tips Menjalankan Bisnis Jasa Pembukuan Akuntansi
Image : paychex.com

Kebutuhan memiliki pembukuan akan makin terasa ketika si pebisnis haruslah berurusan dengan pihak lainnya. bila ia ingin meminta kredit ke bank misalnya, tentulah ia haruslah menyerahkan berbagai macam laporan keuangan.

Baca Juga : Siklus Akuntansi

Keharusan dalam menyusun pembukuan juga diberlakukan bagi pengusaha yang telah berstatus wajib pajak. Jasa Pembukuan memanglah penting diperlukan.

Pada kenyataannya, tak semua pebisnis memahami aturan pembukuan. Bagi yang telah memiliki skala usaha besar, solusi yang paling ideal tentu dengan merekrut mereka yang mengetahui dengan baik tata cara pembukuan dan juga akuntansi atau jasa pembukuan.

Tetapi bagaimana dengan pebisnis baru pada tahap berkembang dan hanya memiliki modal kerja yang terbatas? Situasi semacam ini yang melahirkan jasa pembukuan. Usaha semacam ini sebenarnya sudah lama ada.

Tetapi pada masa teknologi komunikasi yang sudah berkembang pesat, kebutuhan jasa pembukuan turut pula berkembang. Mereka yang jeli dapat mengombinasikan antara jasa alam melakukan pencatatan transaksi keuangan dengan adanya kemudahan yang ditawarkan oleh internet.

Peluang jasa pembukuan ini contohnya digarap oleh PT Javan Cipta Solusi. Sebagai sebuah pengembang software, Javan tidak luput melihat celah dalam berbisnis aplikasi pembukuan untuk keuangan.

Nilai lebih dari jasa yang ditawarkan Javan dibanding dengan jasa yang ditawarkan pengembang software keuangan di masa sebelumnya adalah layanan yang berbasis komputasi awan alias cloud computing.

Bagi yang awam dengan aneka teknologi informasi terbaru, bentuk sederhana dari layanan berbasis cloud ialah e-mail. Nah, untuk itu aplikasi pembukuan berbasis cloud berarti berbagai data dapat disimpan di server penyedia layanan.

Di atas kertas, usaha macam ini tidaklah akan kesulitan dalam mencari pelanggan. Target pasar dari jasa ini jelaslah pengusaha kecil dan menengah atau (UKM). Untuk tahun lalu saja, jumlah dari pebisnis UKM sudah ada lebih dari 55 juta pebisnis.

Memang, tidak ada statistik rinci tentang jumlah berapa persen dari pengusaha UKM yang telah melek jasa pembukuan. Tetapi data pebisnis UKM yang telah menjadi wajib pajak dapat menjadi patokan.

Jumlahnya tidak sampai separuh dari total jumlah pebisnis UKM.  Para pebisnis kecil menengah yang belumlah berstatus wajib pajak biasanya belum juga memiliki pembukuan yang rapid dan teratur.

Demi menggenjot penerimaan pajak tersebut, pemerintah semakin cerdik dalam menjaring para pengusaha UKM yang belum memiliki status wajib pajak. Hal ini berarti, pasar potensial untuk jasa pembukuan secara online berbilang sekitar puluhan juta.

Langkah pertama yang mesti dilakukan bila ingin menawarkan jasa pembukuan adalah dalam menetapkan pangsa pasar yang ingin untuk dituju. Jangan lupa, ada banyak sekali metode dalam pencatatan akuntansi.

Nah, dengan kita mengetahui siapa yang akan jadi pasar, kita akan tahu apa saja sebenarnya fitur yang haruslah ada. Pangsa pasar dipilih karena usaha pada tahap itu proses dari pencatatan keuangannya belumlah terlalu rumit.

Tetapi, pebisnis di kelas itu sudah mulai membutuhkan sistem akuntansi yang baik untuk dapat menunjang usahanya. Agar bisa merancang program yang bisa memenuhi kebutuhan dari pasar sasaran, tentu kita membutuhkan sumber daya manusia yang paham benar ilmu akuntansi. Lebih baik lagi, apabila kita bisa mendapatkan ahli akuntansi sekaligus dengan ahli perpajakan.

Tenaga ahli tersebut bisa saja kita kontrak berdasarkan proyek, dan tidaklah direkrut sebagai karyawan. Modal awal jasa pembukuan untuk mereka ialah piranti lunak akuntansi.

Selama tiga bulan para programmer tersebut bisa mengutak-atik software tersebut supaya dapat dipergunakan oleh para pebisnis kecil dari bermacam industri. Setelah itu kita mungkin butuh waktu tiga bulan untuk bisa melihat apakah masyarakat meresponnya secara positif.

Setelah program tersebut berhasil diluncurkan, janganlah membayangkan kita bisa langsung leha-leha dalam menanti member. Tidak berbeda jauh dengan piranti lunak lainnya, aplikasi pembukuan itu juga perlu upaya perbaikan yang terus menerus. Sumber ide dari perbaikan itu siapa lagi, jika bukan para pengguna dari aplikasi.