Ini Dia Cara Menyusun Laporan Pembukuan Perusahaan Yang Harus Anda Tahu

Laporan Pembukuan Perusahaan – Salah satu kendala yang sering dihadapi para pelaku usaha perusahaan baru adalah masalah penyusunan laporan keuangan, hal ini dapat di maklumi karena tidak semua para pelaku perusahaan baru mempunyai latar belakang Akuntansi, sedangkan jika harus menggaji seorang akuntan masih belum cukup memungkinkan secara finansial, apalagi membuat laporan keuangan sendiri tidak memungkinkan lagi.

Hal tersebut tentu akan membuat setiap pelaku ukm kebingungan, alhasil pembukuan yang di lakukan juga  berantakan dan tidaklah jelas atau malah tidak melakukan pembukuan sama sekali.

Laporan keuangan adalah catatan informasi tentang keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Tujuan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan adalah menyediakan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan dalam suatu perusahaan yang bermanfaat untuk sejumlah besar pemakai dalam suatu pengambilan keputusan.

Baca juga : cara promosi blog dengan potensi ribuan visitor per hari

Dilihat dari tujuannya untuk bisa memenuhi kebutuhan bersama untuk sebagian besar pemakai, maka laporan keuangan mempunyai empat karakteristik kualitatif, contohnya :

Bisa dipahami – informasi yang disampaikan bisa dipahami dan istilah yang dipakai disesuaikan dengan pemahaman pemakai

Relevan – informasi yang disajikan dapat mempengaruhi keputusan pengguna, sehingga haruslah relevan.

Keandalan – informasi yang disusun di dalam laporan keuangan bebas dari segala macam pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material

Bisa diperbandingkan – laporan keuangan akan berguna apabila dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode yang sebelumnya

Dalam peyusunan laporan keuangan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah komponen yang wajib ada di laporan keuangan itu sendiri, yaitu :

Neraca – laporan posisi keuangan dari suatu entitas pada tanggal tertentu, biasanya akhir tahun.

Laporan laba rugi – laporan hasil operasi entitas selama periode tertentu, contohnya satu bulan ataupun satu tahun.

Laporan ekuitas pemilik – laporan yang menyajikan inti perubahan yang terjadi di dalam ekuitas pemilik suatu entitas untuk periode tertentu, contohnya satu bulan ataupun satu tahun.

Laporan arus kas – laporan yang menggambarkan jumlah kas masuk dan jumlah kas keluar  dalam periode tertentu.

Langkah – Langkah Untuk Menyusun Laporan Keuangan

Penyusunan laporan keuangan harus dapat dilakukan dengan bertahap dan teliti karena informasi yang disajikan akan dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Langkah-langkah tersebut dengan sederhana bisa dilakukan sebagai berikut:

  1. Menyusun Neraca Saldo. Neraca saldo adalah daftar rekening-rekening buku besar dengan saldo debet ataupun kredit. Penyusunan ini bisa dilakukan kalau semua jurnal sudah di bukukan ke dalam masing-masing rekeningnya dalam buku besar. Karena penyusunannya sebelum ada ayat jurnal penyesuaian maka neraca ini sering disebut dengan nama Neraca Saldo sebelum Penyesuaian, dimana informasi yang disajikan bisa digunakan untuk mengecek keseimbangan debet dan juga kredit dari seluruh rekening yang ada di buku besar.
  2. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk bisa membuat jurnal penyesuaian. Beberapa transaksi mungkin masih belum tercatat dan masih tidak sesuai dengan keadaan yang ada di akhir periode, sehingga data tersebut akan dikumpulkan untuk bisa membuat jurnal penyesuaian.
  3. Menyusun neraca lajur. Neraca lajur merupakan suatu cara yang bisa memudahkan penyusunan laporan keuangan yang dimulai dengan neraca saldo dan disesuaikan dengan data dari jurnal penyesuaian. Selanjutnya, saldo yang sudah disesuaikan akan ada pada kolom neraca saldo kemudian disesuaikan dan saldo-saldo yang akan dilaporkan ke dalam neraca dan laporan rugi laba.
  4. Menyusun laporan keuangan yang terdiri atas laporan rugi laba dan juga laporan perubahan modal serta dengan laporan-laporan lainnya. Laporan-laporan tersebut bisa disusun langsung dalam neraca lajur, karena di neraca lajur sudah dipisahkan jumlah-jumlah yang sudah dilaporkan dalam neraca ataupun laporan rugi laba. Selanjutnya, kedua laporan tersebut dapat diubah bentuknya sehingga bisa dihasilkan neraca dan laporan rugi laba yang mudah dibaca dan dianalisa.
  5. Menyesuaikan dan menutup rekening-rekening. Sesudah rekening-rekening dalam buku besar disesuaikan, maka berikutnya membuat jurnal penutupan untuk bisa menutup rekening-rekening nominal ke dalam rekening rugi laba dan juga memindahkan saldo rugi laba ke rekening laba yang tidak dibagi. Sesudah itu, informasi di jurnal tersebut akan dibukukan ke buku besar sesuai rekening-rekening yang bersangkutan.
  6. Menyusun Neraca Saldo sesudah Penutupan. Untuk mengecek keseimbangan debet dan juga kredit untuk rekening-rekening yang masih terbuka, maka dibuat neraca saldo sesudah penutupan yang isinya rekening-rekening yang real saja.

Oke, mungkin hanya itu saja yang bisa saya berikan tentang bagaimana membuat laporan keuangan perusahaan baru. Semoga ulasan seputar cara membuat laporan keuangan perusahaan baru di atas bisa bermanfaat buat anda semuannya.