Peluang usaha rumahan dengan modal kecil – Apa sih yang tidak di “online”kan sekarang ini? Ojek saja di “online”kan, maka jangan heran kalau segala macam usaha kuliner juga masuk dalam ranah online. Dan inilah yang bisa menjadi peluang usaha rumahan modal kecil.
Inovasi kuliner online sangat beragam dan salah satunya adalah usaha kuliner nasi kucing khas Yogya. Bagi Anda yang pernah merambah kota Yogya pasti tidak asing dengan kuliner sederhana satu ini.
Nasi dalam porsi kecil lengkap dengan lauk sederhana yang tak kalah berporsi kecil dalam kemasan daun pisang yang justru membuat hidangan sederhana ini terasa istimewa.
Dan ide nasi kucing inilah yang diadopsi oleh dua orang pelaku usaha kuliner di dua kota yang berbeda. Keduanya mengandalkan pesanan via online yang memudahkan konsumen memesan sajian nasi kucing secara mudah dan praktis.
Baca juga : Peluang usaha untuk mahasiswa
Kisah sukses pelaku peluang usaha rumahan dengan modal kecil pertama adalah Johan Mantik dengan brand Nasi Juara dari Jakarta. Berawal dari tahun 2014, ketika pria ini kerap kali merasa kesulitan mencari makanan sehat untuk sarapan yang cukup mengenyangkan namun praktis.
Kebanyakan orang menawarkan makanan cepat saji yang sudah diketahui umum kerap kali disusupi bahan tidak sehat dan karsigenik alias menyebabkan kanker.
Dari sanalah, Johan membuat sendiri sajian sarapan dalam kemasan plastik non BPA berkualitas namun berharga miring. Dan sajian yang Johan siapkan adalah nasi kuning dengan lauk lengkap. Sudah tentu porsinya cukup mengenyangkan, tidak semungil porsi nasi kucing asli ala Yogya.
Dari sanalah Johan melihat kreasinya dalam menyajian nasi kucing secara modern dan higienis ini memiliki peluang bisnis potensial di kota Jakarta. Banyak karyawan yang harus berangkat di pagi buta bahkan tanpa sempat sarapan dari rumah.
Sesampai di kantor hanya sempat saran kopi atau teh dengan cereal satu cangkir kecil yang tidak akan mengenyangkan. Ini bisa menjadi satu pasar potensial untuk ide peluang usaha rumahan dengan modal kecil.
Dengan bantuan keluarganya di rumah, Johan setiap pagi memproduksi setidaknya 200 porsi nasi kucing dalam kemasan mangkuk plastik non BPA. Disediakan dua varian produk yakni nasi kucing ayam dan nasi kucing teri medan.
Keduanya dilengkapi dengan tempe oseng, telur dadar, sayur dan sambal dalam tingkatan pedas yang bertingkat. Harga perporsinya mencapai angka 18 ribu diluar jasa antar.
Meski hanya dengan modal pemesanan online dan jalinan kerjasama dengan jasa antar kuliner Go-food milik Gojek, Johan mampu mengumpulkan omset hingga 50 juta perbulan. Pencapaian besar dari peluag usaha rumahan dengan modal kecil yang baru berusia sekitar 1 tahun.
Kisah serupa juga datang dari Pekan baru Riau. Seorang pria muda bernama Eko Danu Saputro membangun usaha bertajuk Nasi Meong juga sejak pertengahan tahun 2014.
Berbeda dengan nasi juara yang dijual dengan harga tinggi, nasi kucing ala Nasi Meong ini dijual relatif terjangkau dengan harga kisaran 8 ribu sampai 10 ribu perporsi.
Awal usaha pria yang sempat mencicipi pendidikan di kota Yogya ini mengaku hanya mengandalkan alat masak yang sudah tersedia di rumahnya dan modal awal yang tak lebih dari 1 juta rupiah saja.
Itupun dimanfaatkan untuk membeli bahan baku dan kemasan. Sedang di awalnya pemasaran dilakukan manual dengan membuka booth kecil di kawasan perkantoran di pagi dan siang hari.
Baca juga : Usaha kuliner lele asap yang menguntungkan
Soal pengemasan, Danu juga menggunakan wadah mangkuk plastik bertutup dengan bahan non BPA. Ini untuk memastikan produk nasi kucing miliknya aman dan sehat. Diakui cara ini lebih memikat di pasar karena terkesan lebih higienis dari pembungkusan dengan daun pisang.
Apalagi tak mudah pula menemukan stok daun pisang memadai untuk mensuplai kebutuhan harian usahanya. Mengingat dalam sehari Danu harus bisa memproduksi tak kurang dari 100 porsi nasi kucing.
Danu sendiri menyajikan nasi kucing dalam varian rasa yang lebih lengkap. Setidaknya tersedia 4 macam varian rasa seperti ikan asin sambal mercon, ayam suwir teriyaki,rasa ayam pedas dan rasa sambal goreng ati.
Sama –sama menjajal pasar online dan dikembangkan dari dapur rumahan, jasa usaha ini mengandalkan armada khusus pengantar makanan miliknya sendiri mengingat di kota ini belum ada jasa pengantar makanan sebagaimana di kota Jakarta. Dan menariknya, meski digelar di daerah, usaha ini mampu menghasilkan omset yang tak kalah menarik, sampai kisaran 30 juta tiap bulan.
Siapa bilang usaha yang berangkat dari rumah tidak bisa menghasilkan untung besar. Terbukti dari dua peluang usaha rumahan dengan modal kecil ini. Kedua pelaku usaha kuliner ini bisa mencapai hasil besar dengan keuntungan yang menggiurkan dari usaha yang bermodal awal minim.