Usaha kecil untung besar – Launry sepatu? Bisa jadi baru kali Anda mendengar ide unik satu ini kan? Tetapi jangan salah, sekalipun baru muncul di masyarakat bisnis satu ini layak dinobatkan sebagai usaha kecil untung besar. Karena rupanya peminat dari jasa pencucian sepatu ini tidak kecil.
Kisah sukses pelaku usaha kecil untung besar ini berawal dari pengalaman pribadi sang pemilik, Wardiman dan Yohanes Awie Ananta. Keduanya adalah penggila sepatu dan memiliki setumpuk koleksi sepatu aneka model dan bahan.
Sebagai kolektor sepatu yang rela mengeluarkan banyak dana hanya demi membeli satu stel alas kaki, mereka menyadari satu masalah kerap dikeluhkan oleh para penggemar sepatu, soal sulitnya merawat sepatu koleksi mereka.
Tak jarang saking khawatirnya, sepatu berharga mahal jarang-jarang keluar dari rak, karena takut bila sepatu kotor mereka akan kesulitan untuk membersihkan dan merawatnya ulang.
Demi bisa merawat koleksi sepatu mereka, keduanya rela berburu ilmu ke berbagai sumber demi bisa memastikan koleksi sepatu mereka tetap terawatt, bersih dan tahan lama.
Sampai tanpa mereka sadari ilmu mereka dalam merawat dan membersihkan sepatu menjadi cukup tinggi. Mereka menguasai beragam cara perawatan sepatu dari berbagai model dan bahan, mulai dari kulit sampai suede, dari sintetis sampai bahan kanvas.
Dari sanalah terbersit ide untuk membuka usaha kecil untung besar laundry sepatu. Disadari mereka di luar sana pasti banyak penggemar sepatu yang juga memiliki masalah serupa dengan mereka, tetapi tidak punya cukup waktu untuk mempelajari dan sekaligus mempraktekan cara perawatan sepatu yang tepat.
Padahal tak jarang penggemar sepatu mengkoleksi sepatu berharga jutaan, sangat disayangkan sepatu dengan harga setinggi itu harus rusak karena salah perawatan atau malah karena tidak terawat.
Dari sanalah kemudian kedua orang ini mulai membuka usaha kecil untung besar jasa laundry sepatu dikawasan rumah tinggal mereka kawasan Pedurungan Semarang. Dan tepat pada tanggal 22 Desember 2014, keduanya sukses mendirikan usaha yang kemudian diberinya nama titiek Shoes Spa. Tidak dengan modal besar, cukup dengan biaya tak lebih dari 6 juta.
Untuk mendapatkan konsumen pertama, keduanya mendekati banyak rekan dan kolega mereka. Kebetulan sebagai penggemar sepatu, mereka juga mengenal beberapa rekan yang serupa dengan selera mereka dan gemar mengkoleksi sepatu seperti mereka. Ini adalah pasar potensial pertama yang gencar menjadi incaran promosi mereka.
Awalnya promosi mereka hanya meghasilkan 1 -2 konsumen tiap harinya, tapi berkat kesungguhan mereka dalam memuaskan konsumen, dengan sungguh-sunggug merawat dan membersihkan tiap sepatu yang masuk dalam laundry mereka, tak butuh wktu lama dalam 3 bulan saja usaha Laundry sepatu ini mulai menampakan hasil.
Dalam satu hari tidak kurang dari 20 konsumen datang mencari jasa mereka. Setidaknya ada lebih dari 25 orang pelanggan yang notabene juga pengkoleksi sepatu yang selalu bolak balik melaundrykan sepatu mereka pada jasa usaha kecil untung besar ini. Beberapa dari mereka adalah hasil ketok tular dari konsumen pertama mereka.
Tak dipungkiri sebagian besar konsumen mereka adalah kalangan matang, karena jasa yang mereka bandrol untuk satu kali perawatan sepatu bisa mencapai angka maksimal 100 ribu. Keduanya juga menyediakan dua model jasa, yakni quickclean dengan proses pembersihan kilat 20 menit dan deeptouch yang sekaligus dengan perawatan mendalam untuk seluruh bagian sepatu.
Beberapa jenis sepatu yang membutuhkan perawatan khusus seperti kulit asli biasanya akan memakan biaya lebih besar dari perawatan sepatu biasa. Titiek Shoes Spa juga bersedia membantu memperbaiki sepatu yang using karena tersimpan lama tanpa perawatan memadai. Wardiman menyampaikan kami sejak awal tidak memberi jaminan, hanya membantu konsumen, karena kadang beberapa kondisi kerusakan bersifat permanen dan sulit diatasi.
Untuk jenis usaha perbaikan, Yohanes juga menambahkan sementara ini mereka masih akan terus belajar bagaimana cara memperbaiki sepatu, termasuk memahami teknik pengecatan ulang dan perbaikan sol dan sebagainya. Perbaikan sepatu untuk jenis sepatu kelas tertentu tidak sesederhan asa perbiakan sepatu biasa, demikian penjelasan Yohanes.
Harapan dari kedua pelaku usaha kecil untung besar ini mereka bisa meningkatkan omset mereka yang sementara ini mencapai angka di kisaran 40 jutaan di kemudian hari dengan peningkatan layanan dan kualitas jasa mereka.