Berawal dari sebuah usaha sampingan untuk karyawan, seorang wanita paruh baya ini sukses merilis bisnis kerajinan kerang yang mengantarnya menjadi eksportir besar. Dan kini wanita berusia 54 tahun ini berkisah mengenai perjalanan suksesnya untuk Anda.
Berawal dari tahun 2000, ketika itu kondisi perekonomian keluarga mengalami penurunan pasca peristiwa krisis moneter. Suami yang berprofesi sebagai kontraktos sepi proyek sehingga kehidupan hanya bersandar pada sang istri Nur Handiah yang berprofesi sebagai PNS.
Beruntungnya memang pekerjaannya sebagai PNS dalam bidang kelautan membuatnya banyak terkoneksi dengan beberapa potensi dunia kelautan termasuk pula mengenalkannya dengan potensi dari kulit kerang.
Selama ini di Indonesia, kebanyakan orang belum melihat nilai seni dari kulit kerang yang banyak berserakan begitu saja di pantai. Padahal di dunia internasionl sambutan untuk kulit kerang dan produk kerajinan berbahan kulit kerang relatif menjanjikan.
Berawal dari edukasi yang diterimanya di masa kerja, Nur Handiah mulai mencoba melihat sisi ekonomis dari kulit kerang di pasar internasional.
Usaha pertamanya adalah bekerja sama dengan kampung nelayan setempat di kotanya Cirebon untuk menjadi pengepul kulit kerang dan mengekspornya dalam keadaan mentah alias belum diolah ke Filipina. Rasa penasaran muncul karena permintaan kulit kerang di Filipina begitu tinggi membuatnya menemukan banyak potensi kerajinan dari kulit kerang.
Dengan otodidak, wanita ini mencari tau cara memproduksi beragam jenis kerajinan dengan bahan kulit kerang. Mulai dari vas bunga, hiasan meja, hiasan dinding dan lain sebagainya. Dari belajar perlahan di sela waktu senggangnya, hasil karyanya perlahan mulai terlihat mampu memiliki nilai jual.
Awalnya kumpulan karya kulit kerang ini beliau pamerkan dalam sebuah event kerajinan di Jakarta. Kebetulan beliau memiliki kenalan yang memudahkannya mendaftar sebagai peserta meski masih sangat prematur dengan bisnis kerajinannya ini.
Apalagi status usaha kecilnya ini hanya sebagai usaha sampingan untuk karyawan, mengingat Nur Haidah belum memutuskan resign dari PNS.
Rupanya pameran ini mengenalkannya dengan para buyer dari pasar internasional. Dalam 2 pekan Nur Haidah sukses mengumpulkan pesanan hingga ribuan pieces produk. Sontak Nur Haidah melakukan gera cepat memulai usaha sampingan untuk karyawan nya. Dari mengumpulkan bahan baku sampai mencari tenaga kerja.
Nur Haidah akui, produk kerajinan kulit kerang miliknya lebih mendapat sambutan di pasar internasional dari pada pasar lokal. Ini karena Nur Haidah tidak membandrol produknya dengan harga miring, karena menurutnya produknya tidak berkualitas sembarangan.
Haidah harus memastikan produknya layak ekspor dan karenanya semua bahan baku dan bahan tambahan lain selalu beliau jaga kualitasnya yang sudah tentu memakan banyak biaya bahan baku.
Pada beberapa tahun awal usaha, Nur Haidah akui usaha sampingan untuk karyawan nya tergolong kembang kempis. Kadang produksi berlimpah karena pesanan ekspor meningkat, kadang sepi orderan dan itu sebabnya di awal usaha Nur Haidah enggan melepas profesinya sebagai PNS. Sampai akhirnya Nur Haidah berkenalan dengan beberapa buyer yang datang dengan masukan desain.
Mereka memesan dengan konsep desain siap pakai. Justru desain dari buyer ini membantunya mengenali selera pasar. Nur Haidah mulai menjajal produksi yang sesuai dengan trend masa kini. Seperti mengangkat konsep minimalis atau konsep futuristik pada konsep desain kerajinan buatannya.
Tidak sampai di sana, demi bisa menjaga kesinambungan suplai bahan baku, suami terjun langsung membantu bisnis Nur Haidah berburu ke berbagai daerah untuk menemukan kawasan baru yang memiliki sumber daya kerang melimpah. Suami mengedukasi masyarakat lokal untuk mengumpulkan kerang demi meningkatkan kondisi ekonomi.
Seiring perkembangan pasar produk kerajinan yang dia jalankan ini semakin meningkat, semakin kerap pula Nur Haidah mengikuti beragam pameran craft di Indonesia sampai ke Belanda. Membuat popularitas produk Nur Haidah meningkat.
Kini di beberapa lokasl penjualan craft di Jakarta Anda sudah bisa menemukan hasil karya Multi Dimensi, brand dari produk Nur Haidah.
Nur Haidah kini sudah melepas statusnya sebagai PNS, memilih 100% mengembangkan peluang bisnis yang kini sudah membawahi 300 karyawan tetap dan 200 karyawan tidak tetap ini. Bahkan kini Nur Haidah sudah mencetak omset hingga belasan miliar tiap tahunnya. Sungguh pencapaian fantastis dari sebuah usaha yang berawal dari usaha sampingan untuk karyawan.-Tim Siap Bisnis-