Maraknya trend usaha rumah makan dengan konsep bebakaran dan penyetan tentu saja memberi imbas positif terhadap perkembangan usaha dalam bidang agri. Salah satunya adalah produk dari usaha budidaya dan pembesaran ikan nila, karena kebanyakan rumah makan ini menghadirkan beragam jenis ikan sebagai salah satu hidangan andalan mereka. Beberapa nama ikan populer macam nila, gurame dan ikan mas menjadi salah satu yang banyak menjadi pilihan.
Melihat fenomena ini, munculah banyak bisnis yang bergerak dalam bidang usaha budidaya dan pembesaran ikan nila, gurame, lele, ikan mas, bawal hingga udang. Dan pada kesempatan ini kami akan membahas mengenai usaha budidaya dan pembesaran ikan nila.
Ikan nila memang bukan jenis ikan mewah sebagaimana ikan gurame atau bawal. Tetapi justru harganya yang terjangkau membuat pasar dari ikan Nila lebih luas dan mencakup pasar yang lebih besar. Mulai dari pasar kaki lima, rumah makan besar sampai rumah tangga.
Permintaan yang tinggi memicu harga ikan air tawar jenis nila menjadi relatif stabil dan ini membuat para pelaku budidaya diuntungkan dengan rendahnya unsur spekulasi di pasar. Selain itu, ikan nila juga memiliki masa panen yang pendek sehingga profit yang didapatkan pun menjadi lebih cepat Anda dapatkan.
Ikan Nila merupakan ikan yang hidup di air sungai sehingga cocok Anda budidayakan di kolam dengan kondisi permukaan air yang tenang. Ketahanannya terhadap sanitasi lingkungan juga cukup tinggi sehingga tidak mudah terkena penyakit.
Untuk menjalankan usaha budidaya dan pembesaran ikan nila Anda bisa menerapkan beberapa langkah dan teknik yang berikut ini.
- Persiapan kolam
Kolam sebaiknya memiliki kedalaman sekitar 1 meter agar sinar matahari mampu masuk untuk menjaga proses fotosintesa, sehingga makanan alami tersedia dalam kolam. Kolam ikan nila ditempatkan pada tanah yang memiliki tekstur liat atau liat berpasir dan kolam diberikan saluran untuk aliran air masuk dan keluar.
Keringkan kolam selama 4-7 hari sebelum Anda gunakan sampai dasar kolam retak-retak untuk membasmi penyakit dan hama. Taburi kapur sebanyak 10-25gr/m2 untuk mengendalikan ph kolam. Anda bisa tambahkan pupuk untuk meningkatkan kualitas tanah dan air.
Pengisian air dapat dilakukan dengan mengisi air dengan ketinggian 5 – 10 cm dulu, biarkan planton yang menjadi makanan alami ikan nila tumbuh dengan baik selama 2-4 hari baru diisi penuh dan selanjutnya lakukanlah pemupukan anorganik.
- Penebaran benih
Perhatikan benih yang Anda dapatkan, pastikan bahwa benih itu berwarna cerah dan bergerak dengan lincah. Benih tersebut dapat disebarkan 15-20 ekor/m2 untuk menghindari kepadatan kolam. Tapi sebelum benih dimasukan dalam kolam, benih harus disucihamakan dahulu yaitu merendam benih dengan Kalium Permanat (PK) atau malachite green atau garam dapur selama 1-2 hari.
Penebaran benih ini sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, dan dilakukan dengan menggunakan teknik aklimatisasi yaitu dengan cara memasukkan kantong benih tersebut ke dalam kolam sehingga air kolam masuk ke kantong benih sedikit demi sedikit, dan secara perlahan-lahan benih akan dikeluarkan.
- Pakan Ikan
Pemberian pakan dapat diberikan setiap hari dengan presentasi 2-3% dari berat ikan. Pakan yang diberikan adalah pelet yang memiliki kandungan protein 25%. Sebagai pakan tambahan juga dapat diberikan dedak halus atau ampas tahu.
- Proses pembesaran dan panen
Proses pembesaran ikan nila ini tergantung pada kolam yang digunakan. Jika hanya satu kolam saja maka dilakukan penjarang, panen dilakukan secara bertahap. Sedangkan jika kolam yang dimiliki beberapa, Anda dapat memindahkan ke kolam yang sudah disiapkan sebelumnya jika sudah memnuhi berat tertentu. Untuk bibit ikan besar, ikan juga diberikan pakan gulma yang biasanya ada di tanaman padi.
Masa panen ini berkisar antara 3 bulan. Pada saat itu ikan nila biasanya sudah memiliki berat 200 – 300 gr/ekor. Berat dan kualitas hasil panen ikan nila ini tentu saja tergantung pada teknik pemeliharan dan kesuburan kolam.
Budidaya dan pembesaran ikan nila butuh waktu selama kurang lebih sampai 3 bulan pada kolam seukuran 15 x 25 m akan menghasilkan ikan nila bisa mendekati angka 1 ton. Dari angka ini Anda bisa jual langsung ke penampung dengan harga kisaran 130 ribu per 10 kilo. Atau malah Anda salurkan langsung ke pelaku usaha pengolahan ikan seperti restoran, hotel, catering dan sebagainya dengan harga lebih baik pada kisaran 15 ribu perkilo. -Tim Siap Bisnis-
Sumber gambar : www.rahasiakeluarga.com