Kisah Sukses Dari peluang Usaha Makanan Ringan, Dapur Cokelat

Kisah Sukses Dari peluang Usaha Makanan Ringan, Dapur Cokelat
Kisah Sukses Dari peluang Usaha Makanan Ringan, Dapur Cokelat

Bila Anda adalah seorang yang cukup maniak dengan cokelat, apalagi kalau Anda berdomisili di kota Jakarta, pasti tidak asing dengan salah satu outlet penjaja makanan ringan dari cokelat yang ternama, Dapur Cokelat. Dari sekedar usaha iseng-iseng, pemiliknya berhasil mengusung peluang usaha makanan ringan dari cokelat sebagai bisnis yang sangat menjanjikan.

Adalah Ermey Trisniaty seorang wanita kelahiran tahun 75 yang sejak kecil adalah penggila  cokelat. Sejak masih di bangku sekolah Ermey sudah akrab dengan peralatan dapur, bukan untuk memasak hidangan berat melainan makanan ringan dengan bahan cokelat. Mulai dari cokelat candy, cokelat bar hingga beragam variasi kue.

Merasa cukup lihai di dapur dengan kreasi makanan ringan berbahan cokelat, Ermey menjajal peluang usaha makanan ringan pada tahun 1994. Ketika itu Ermey masih duduk di bangku kuliah. Justru gara-gara masih kuliah ini, Ermey melihat potensi membuka usaha cokelat masih sangat potensial.

Ermey mengincar pasar ketika para pasangan muda saling bertukar cokelat di hari valentine, bertukar cokelat sebagai hadiah kala wisuda dan sebagainya. Meski awalnya masih sangat terbatas, dengan promosi dari mulut ke mulut, ternyata permintaan dari usaha cokelat iseng-isengnya ini membuahkan hasil. Pelan tapi pasti pelanggan berdatangan untuk memesan beragam makanan ringan dari cokelat buatan Ermey.

Hanya saja selepas kuliah, Ermey terpaksa menanggalkan bisnis cokelatnya dan menggeluti pekerjaan sebagai karyawan salah satu hotel terkemuka di Jakarta. Tetapi ternyata kesempatan untuk bekerja di hotel justru membuka wacananya mengenai membuka usaha cokelat. Di sini Ermey belajar mengenai manajemen, keuangan hingga soal teknik di dapur.

Pada tahun 2001, Ermey membulatkan tekad untuk kembali membuka usaha cokelat. Ermey resign dari hotel tempatnya bekerja dan mengajak kedua rekannya untuk membuka sebuah toko bakery husus sajian makanan kecil dari cokelat.

Saat itu Ermey dan kedua temannya patungan 75 juta perkepala. Dana sebanyak ini mereka gunakan untuk sewa ruko di kawasan padat, renovasi dan desain ulang keseluruhan ruko dan beragam peralatan masak yang mereka butuhkan untuk memasak cokelat.

Ruko yang mereka sewa berada di jalan Jalan KH Ahmad Dahlan, Jakarta Selatan. Sangat mudah dijangkau karena berlokasi di kawasan pusat kota.Yang menarik ruko ini kemudian mereka desain hingga menyerupai ruang dapur rumah klasik modern, lengkap dengan deretan rak, piring, wajan, panci dan sebagainya. Itulah sebabnya usaha milik Ermey ini dinamai Dapur cokelat.

.Suasana outlet cokelat dengan desain unik ini ternyata menarik bagi konsumen. Konsumen serasa berada di rumah mereka sendiri dan mencicipi hidangan cokelat home made. Bahkan untuk mendukung konsep homy ini Ermey dan rekan-rekannya sengaja mendisplay sajian yang mereka produksi dengan cara seolah baru saja keluar dari dapur.

Ide ini ternyata jitu sekali dalam menembak pasar. Dalam sekejab usaha dapur cokelat Ermey dan kawan-kawan mendapat tempat di mata konsumen. Tidak hanya dari kalangan anak muda yang menjadi target awal usaha dapur cokelat, tetapi juga di kalangan matang dan paruh baya.

Artikel lain: kisah sukses kue rumahan

Ermey dan timnya juga giat berpromosi dengan mengikuti beragam event yang berkaitan dengan aksi anak muda, mulai dari festival seni, acara musik hingga acara asuhan majalah remaja. Cara ini untuk mendekatkan produk dan mereknya dengan target pasar utama yakni kalangan anak muda.

Namun dengan tingginya antusias dari kalangan matang, Ermey juga mencari terobosan untuk memanfaatkan peluang dari kalangan ini. Jadilah muncul ide unik pembuatan hantaran pernikahan dengan paket cokelat dan souvenir pernikahan cokelat. Kreasi ini juga mendapat reaksi yang menakjubkan dari pasar karena permintaannya terus meningkat tiap tahunnya.

Untuk itu, kini Dapur Cokelat sengaja membuka beberapa gerai cabang di  kota Jakarta dan di Surabaya. Total sudah berdiri 6 cabang yang berada di bawah bendera Dapur Cokelat. Saat ini omset yang berhasil dikantongi mencapai 180 jutaan perbulan. Angka yang melebihi total modal Ermey dan kawan-kawan dalam menjajal peluang usaha makanan ringan ini pada 13 tahun lampau. -Tim Siap Bisnis-