Saya pernah membahas usaha rumahan potensial yang bisa menjadi rujukan ide bisnis untuk Anda, yakni usaha pembuatan hantaran. Pada kesempatan ini, masih berkaitan dengan usaha tersebut saya menemukan ide jenis usaha modal kecil yang sangat menarik dan kreatif.
Biasanya untuk membuat sebuah hantaran, Anda memerlukan keranjang sebagai wadah. Kebanyakan orang menggunaan keranjang rotan atau serat bambu, hanya saja kini bahan rotan dan serat bambu semakin mahal dan membuat keranjang dari bahan-bahan ini juga ikut terseret naik harganya.
Ada ide baru yang yang cukup brilian dalam pembuatan keranjang bingkisan, yakni bahan koran bekas. Sifat koran bekas yang getas bisa Anda sulap menjadi sebuah keranjang cukup kuat dengan bantuan bahan lem kayu. Lem kayu akan mengubah kerapuhan kertas menjadi lebih kuat, bahkan mampu menopang beragam bingkisan hingga topless kaca yang berat.
Ide inilah yang saat ini dirintis oleh Ibu Kartika dari Tangerang. Ibu muda yang memang sudah hobi dengan kerajinan tangan sejak kecil ini pada satu kesempatan iseng membuat keranjang hiasan untuk stopless kaca di waktu lebaran 2 tahun lalu.
Pembuatannya sangat sederhana, bahkan bahan-bahannya tidak mahal. Beliau hanya membutuhkan beberapa lembar kertas koran bekas yang beliau pilin hingga menjadi gulungan kecil dan padat, lem kayu, cat kayu dan bunga-bunga aksesoris.
Kertas Koran yang sudah dipilin tadi kemudian beliau anyam menyesuaikan dengan ukuran stopless. Anyaman tadi beliau lekatkan dengan lem kayu supaya kokoh dan kuat. Semain banyak lem kayu semakin kuat anyaman tadi dan sifat rapuh kertas akan hilang. Untuk menguatkan dan mempercantik keranjang, beliau mengecat anyaman tadi dengan cat kayu aneka warna. Terakhir anyaman tadi dihiasi dengan aneka bunga aksesoris.
Ternyata kreativitas sederhananya ini memikat tetangga dan kerabatnya yang datang bertandang ke rumahnya. Dari sinilah kemudian beberapa tetangganya memesan pula keranjang hias untuk stopless ini. Setelah melayani beberapa pesanan dadakan ini, setelah lebaran beliau mencoba untuk lebih serius membuat keranjang hias secara komersial.
Beliau mengawalinya dengan memesan kertas koran bekas ke penjual loak di sekitar rumahnya, beliau menyulap kertas koran bekas tadi menjadi aneka keranjang beragam ukuran dan model. Kelihaiannya dengan kerajinan tangan memang menjadi modal utamanya dalam memulai usaha. Beliau cat dengan aneka warna dan beliau masukan ke pasar Asemka di Tangerang.
Ternyata pasar menyambut produknya dengan ragu-ragu. Meski dari sisi tampilan keranjang penuh warna buatan dia sangat menarik, ternyata banyak calon pembeli yang ragu dengan kekuatan dari keranjang. Begitu mereka tau keranjang berasal dari kertas Koran bekas, kebanyakan dari mereka enggan memilihnya karena takut kurang kuat menahan berat bingkisan atau hantaran.
Keluhan pasar ini membuat Ibu Kartika harus memutar otak demi meyakinkan pasar kalau produk buatannya cukup kuat. Maka, beliau mencoba menambahan tripleks pada sisi dasar keranjang untuk membuat kesan kuat. Sebenarnya menurut ibu Kartika, tanpa tripleks sekalipun keranjang buatannya sudah cukup kuat.
Produk keranjang kertas Koran bekas ini juga ternyata masih harus bertarung dengan persaingan ketat di pasar Asemka. Ada sangat banyak varian wadah hantaran yang tersedia di pasar tersebut sehingga Ibu Kartika harus melakukan teknik pemasaran yang lebih aktif untuk bisa menjual lebih banyak.
Untuk mengembangkan jenis usaha modal kecil macam ini beliau tampaknya harus menerapkan model jemput bola. Beliau menyambangi beberapa pelaku usaha pembuatan hantaran di kawasan sekitarnya dan menawarkan keranjang buatannya sebagai wadah hantaran buatan mereka.
Ide pemasaran ini tampaknya lebih efektif. Dalam beberapa bulan saja penjualan keranjangnya meningkat pesat dan kini setelah 2 tahun berjalan beliau harus memenuhi permintaan yang mencapai 500 unit tiap bulannya, bahkan bisa mencapai 2 – 4 kali lipat pada musim pernikahan,lebaran serta natal dan Imlek.
Kini dengan memperkerjakan 3 orang karyawan beliau sudah mampu membukukan omset setidaknya 8 juta di bulan-bulan biasa. Biasanya beliau menjual keranjang buatannya dalam satuan atau dalam paket. Harga persatuanya antara 8 ribu hingga 24 ribu tergantung ukuran keranjang. Tampaknya usaha pembuatan keranjang dari Koran bekas ini adalah jenis usaha modal kecil yang potensial bukan?
Untuk meyakinkan Anda kalau jenis usaha modal kecil ini memang memiliki prospek menjanjikan, berikut ini saya sertakan gambaran hasil dan biaya pada usaha milik ibu Kartika ini.
Biaya Awal :
Bahan Baku Awal Rp 500.000
TOTAL BIAYA AWAL Rp 500.000
Biaya Operasional Bulanan
Bahan Baku Rp 2. 150.000
Tenaga Kerja Rp 2.400.000
Biaya Pengiriman Rp 400.000
TOTAL Rp 4.950.000
OMSET perbulan Rp 8.000.000
Laba perbulan Rp 3.050.000
Memulai usaha dengan modal kecil sebenarnya hanya membutuhkan keberanian Anda dan tentu saja kemampuan Anda untuk kreatif. Semakin Anda kreatif dalam menemukan ide yang berbeda dari sesuatu yang tampaknya tidak bernilai semakin Anda berpeluang dengan usaha modal kecil Anda. Jadi…apa ide jenis usaha modal kecil Anda? -Tim Siap Bisnis-