Ini Dia Kisah Sukses Yang Berawal Dari Bisnis Murah Meriah, Usaha Kursus Komputer

Ini Dia Kisah Sukses Yang Berawal Dari Bisnis Murah Meriah, Usaha Kursus Komputer
Ini Dia Kisah Sukses Yang Berawal Dari Bisnis Murah Meriah, Usaha Kursus Komputer

Mungkin di era serba internet seperti sekarang banyak orang tak lagi canggung dengan komputer apalagi internet. Sampai-sampai banyak usaha kursus komputer ikutan gulung tikar pasal tak lagi punya banyak siswa Tapi di tangan ibu rumah tangga satu ini, kursus komputer tampil lebih segar, lebih modern, lebih merakyat, lebih menguntungkan padahal hanya berawal dari bisnis murah meriah.

Sejak awal Rochmatun Nissa alias Nissa memang sudah ingin membangun sebuah bisnis murah meriah berkaitan dengan dunia anak. Kecintaannya pada anak-anak yang tinggi menjadi pemicu utamanya, dan hasrat ini semakin kuat ketika dia akhirnya menikah. Dan atas usul sang suami Nissa mencoba membuka usaha kursus komputer untuk anak TK.

Tak sulit rupanya membuka bisnis murah meriah macam ini di kota tempat tinggalnya, Yogyakarta. Bahkan Nissa langsung mendapat klien di penawaran awalnya di sebuah TK dalam wilayah kodya Yogya. Dari sana, Nissa nekad mengambil 10 laptop ukuran 10 inci dari rekan suami. Berhubung dengan teman, Nissa bisa membayar dengan cara mencicil sebanyak 10 kali. Bahkan setoran awalnya tak lebih dari 5 juta yang juga menjadi modal awal Nissa.

Sadar dengan hanya memiliki 1 sekolah TK sebagai klien tak akan cukup menutup cicilan laptopnya, maka Nissa terus bergiat mencari klien baru dan dalam waktu singkat Nissa bisa menjalankan kursus sebanyak 4 sesi setiap harinya, dengan satu sesi selama 1 jam. Bagi anak TK masa 1 jam sudah sangat cukup untuk proses belajar.

Nissa sendiri bersama suami dan para pengajar yang membuat sistem pengajaran dan program materi untuk anak-anak. Bagaimanapun yang terpenting untuk anak TK adalah membuat mereka nyaman dengan komputer, mengoperasikannya dengan luwes dan memahami sistem kerja dengan lancar. Jadi tidak ada materi yang terlalu berat sebagaimana halnya untuk anak dewasa. Itupun masih terus Nissa sempurnakan setiap saat dengan adaptasi perkembangan baru yang ada.

Belakangan Nissa mulai merambah ke TK-TK di kawasan pinggir Yogya. Dan disanalah muncul permintaan untuk mengajar bagi para guru TKnya sekalian. Mendapat permintaan macam ini, Nissa akhirnya membuat program pengajaran baru dengan sistem yang sesuai dengan materi dewasa. Termasuk pengajaran program-program praktis yang dibutuhkan karyawan seperti SM Office.

Lama-lama jasa yang dibuka Nissa semakin banyak dikenal orang. Kadang tanpa ada penawaran yang disampaikan Nissa sampai harus dikejar-kejar permintaan dari para pengelola TK di kisaran Yogya. Dalam perkembangannya Nissa juga mendapat permintaan mengajar di berbagai instansi, dari tentara, guru, karyawan, ibu rumah tangga, pegawai koperasi dan masih banyak lagi.

Saat ini demi memenuhi permintaan, Nissa sampai memiliki 200 set laptop ukuran 10 inci yang kadang sampai perlu diburu Nissa ke Jakarta karena semakin sulit mencari laptop ukuran kecil macam ini yang siap dalam jumlah besar lengkap dengan spesifikasi yang sama. Laptop ini dioperasikan dalam 8 kelas yang masing-masing berisi 25 laptop untuk 25 siswa. Dalam sehari 1 laptop bisa menjalankan sesi antar 6 sampai 8 kali dengan satu sesi diasuh oleh 3 oang pengajar.

Sampai saat ini NIssa masih membuka kelas pengajaran komputer untuk anak TK di pagi hari dan pengajaran komputer untuk dewasa di siang sampai malam hari. Dengan biaya total perkelas sekitar 175 ribu yang dibagi rata untuk 25 siswa, maka jelas harga kursus yang ditawarkan Nissa cukup terjangkau bagi banyak kalangan. Sampai-sampai jumlah siswa Nissa sudah mencapai angka 11 ribuan.

Saat ini Nissa bisa mengumpulkan omset sampai 30an juta tiap bulan dengan nilai keuntungan yang tidak terlalu besar, hanya kisaran 15 % sampai 20 % saja. Nissa akui tariff jasa yang dikenakan memang tergolong sangat miring, tetapi bagi Nissa, bisa berbagi ilmu saja seperti sekarang sudah menyenangkan. Padahal dengan penggunaan secara massal macam ini tak jarang Nissa harus terus mengatasi laptopnya yang mendadak rusak karena salah pengoperasian. Jadi usaha ini tidak 100% mencari untung belaka.

Beruntung pandangan ini juga diamini seluruh staffnya yang kebanyakan masih kuliah. Bagi mereka pekerjaan yang mereka geluti saat ini tak lebih dari sekedar kerja sampingan di tengah kesibukan sebagai mahasiswa, jadi tidak terlalu menuntut gaji bulanan yang besar.

Namun meski tidak terlalu berorientasi untung besar, usaha yang berawal dari bisnis murah meriah milik Nissa ini seakan tidak pernah kehabisan permintaan. Malah kini ada permintaan masuk untuk membuka layanan serupa di kota Magelang dan berbagai daerah lain di dalam DIY seperti kawasan Gunung Kidul dan Kulon Progo. Saat ini Nissa tengah menggodok sistem pelaksanaan pelatihan di kota-kota ini.-Tim Siap Bisnis-