Ide Bombastis Usaha Sampingan Karyawan Bidang Agro, Budidaya Jati Putih

Ide Bombastis Usaha Sampingan Karyawan Bidang Agro, Budidaya Jati Putih
Ide Bombastis Usaha Sampingan Karyawan Bidang Agro, Budidaya Jati Putih

Tertarik mencari usaha sampingan karyawan? Kenapa tidak melirik bidang agro? Meski memang tidak sesederhana membuka usaha sampingan rumahan, usaha ini tetap tidak memakan banyak waktu dan yang pasti dari sisi potensi hasil bisa berkali lebih besar dari sekedar usaha rumahan biasa.

Modal utama yang perlu Anda siapkan di awal adalah lahan subur sebagai lokasi penanaman. Anda tidak harus memiliki lahan subur luas kok, bahkan dengan cara menyewa lahan pun jadilah. Toh malah dengan cara menyewa modal awal Anda jadi berkali lebih ringan dan memungkinkan Anda memulai usaha ini lebih awal. Daripada menundanya hingga Anda cukup modal untuk membeli lahan.

Ada banyak potensi agro yang bisa Anda kembangkan sebagai usaha sampingan karyawan. Selama tanaman yang Anda pilih sebagai budidaya tergolong mudah dirawat dan tidak terlalu menyita waktu Anda , rasanya itu sudah cukup memenuhi syarat. Pasalnya dengan profesi Anda sebagai karyawan, jelas Anda memiliki keterbatasan waktu dalam menjalankan bisnis sampingan. Anda perlu bisnis sampingan yang bisa Anda jalankan meski hanya di sela-sela waktu senggang Anda.

Salah satu yang banyak disarankan adalah usaha budidaya tanaman kayu industry. Sebut saja kayu sengon, jabon, meranti, jati dan sebagainya. Termasuk pula tanaman jati putih. Ada yang istimewa dari tanaman industry satu ini sehingga kami tertarik mengulasnya dan mengangkatnya sebagai ide brilian untuk usaha sampingan Anda.

Keunggulan yang utama dari tanaman jati putih adalah waktu tanam yang lebih pendek sekaligus pertumbuhannya yang pesat. Sangat menarik karena masa tanam jati putih hanya sekitar 7 tahun dan denga tinggi mencapai 25 meteran dengan diameter mencapai 50 cm.

Dari sudut pandang ekonomi, penanaman jati putih cukup menguntungkan karen sederet pemanfaatnya yang memiliki nilai cukup tinggi. Jati putih dikenal terutama sebagai bahan furniture dan aksesoris furniture hingga kerajinan ukiran kayu karena efek warna pucatnya dengan galur dan kambium yang teresan eksotis.

Selain itu, jati putih juga dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kertas dan playwood. Malah di Jepang, sebagai negara pengkonsumsi jati putih terbesar didunia, kerap menggunakan jati putih sebagi bagian dari bangunan rumah mereka yang memang dominan kayu ringan. Ini karena diyakini meski terkesan ringan dan lunak, rupanya sifat jati masih melekat pada kayu jenis ini, sehingga relatif sangat kuat dan tahan lama.

Belum lama ini malah muncul tren menggunakan bahan jati putih sebagai bagian dari interior ruangan dengan kesan mewah. Warna pucat disertai galur dan kambium yang halus menjadikannya lebih disukai kalangan tertentu dibandingkan kayu jati biasa yang lebih jelas dan tebal kambiumnya.

Harga jual kayu jati putih ini juga cukup mampu menebalkan kantong, apalagi kalau sudahmasuk ranah ekspor. Untuk saat ini harga jualnya bisa mencapai 50 juta hingga 100 juta rupiah per ha. Angka yang fantastismengingat harga bibit jati putih ukuran 40 cm hanya pada kisaran sekitar Rp 1500/ batang.

Sudah dengan potensi dari tanaman jati putih ini, kini kami akan menunjukan pada Anda kenapa menanam jati putih sangat tepat menjadi pilihan usaha sampingan karyawan. Di sini Anda akan lihat bahwa untuk memulai usaha budidaya ini, Anda tidak memerlukan modal terlalu besar bahkan juga tidak harus selalu terikat secara waktu untuk merawatnya secara intensif.

Modal awal Anda adalah lahan yang sudah Anda bersihkan dari bahan-bahan non organik, sudah disiangi dari rumput dan sudah digemburkan. Kemudian tanah juga sudah disehatkan dengan pencampuran pupuk dan pupuk kandang supaya tanah siap ketika ditanami bibit.

Bibit sendiri harganya hanya sekitar Rp 500 sampai Rp 3000 tergantung ukuran bibit. Penanaman perlu dijarak sejauh 60 – 80 cm antar bibit. Kemudian menjalani masa perawatan intensif selama 1,5 tahun. Selama masa 1,5 tahun ini Anda perlu memastikan aliran air cukup baik sehingga bibit tidak kekeringan, asupan pupuk berjalan lancar dan selalu ada langkah pembersihan dari rumput yang kadang bisa mengganggu pertumbuhan bibit.

Anda bisa membayar tenaga khusus untuk merawat bibit jati putih ini selama 1,5 tahun denganmodel kerja yang terbilang ringan, karena beberapa jam setiap 2 -3 hari saja. Kadang pembayaran tenaga penggarap dilakukan setiap bulan bisa pula ketika Anda sudah panen.

Setelah tanaman jati putih mencapi usia 1,5 tahun, tanaman ini sudah cukup matang untuk tumbuh tanpa perawatan intensif. Setelah ini Anda bisa melakukan perawatan setiap 2 minggu sekali seperti pemupukan dan pembersihan lahan dari rumput pengganggu.

Bagaimana? Benarkah pendapat kami kalau usaha sampingan karyawan satu ini sangat potensial dan sederhana pula dijalankan. Anda tertarik dengan bisnis agro satu ini?-Tim Siap Bisnis-