Contoh Usaha Dengan Modal Kecil, Bisnis Tas Kanvas Lukis Omset Puluhan Juta

Contoh Usaha Dengan Modal Kecil, Bisnis Tas Kanvas Lukis Omset Puluhan Juta
Contoh Usaha Dengan Modal Kecil, Bisnis Tas Kanvas Lukis Omset Puluhan Juta

Adalah Diandra, seorang mojang Bandung yang kali ini akan kami ulas sebagai pemilik contoh usaha modal kecil yang sukses dengan bisni yang digelutinya berkat kegigihan dan ketekunannya. Dalam 3 tahun usaha yang sempat jatuh bangun itu kini sudah mulai memasuki pasar ekkspor.

Tidak terbayang sama sekali di pikiran Diandra pada akhirnya usaha tas kanvas lukisnya ini bisa mencapai pasar ekspor,padahal masih diingatnya dengan baik berkali-kali dia merasakan kegagalan berkat usaha tasnya ini.

Berawal dari masa kuliahnya yang tergolong berat. Orang tuanya sebenarnya sudah tidak mampu membiayai kuliahnya, karena sang ayah yang jatuh sakit. Namun Diandra merasa harus bisa merampungkan kuliahnya. Beruntung Diandra mendapat beasiswa sehingga tidak lagi pusing memikirkan uang SPP. Tapi untuk hidup sehari-hari, Diandra jelas membutuhkan uang saku bulanan. Sempat gadis muda ini bekerja sebagai penjaga warnet.

Pada dasarnya gadis muda ini gemar melukis dan harus diakui lukisannya sangat cantik dan indah. Dan satu waktu sebagai pengisi waktu kosongnya dia membuat sebuah tas kanvas lukis dan tas itu dia kenakan ke kampus. Melihat tas Diandra yang unik dan cantik, banyak teman kampus Diandra tertarik dan akhirnya memesan. Karena Diandra memang membutuhkan uang saku, pesanan tersebur Diandra terima. Inilah awal dari ide usaha tas kanvas lukisnya ini.

Dengan berbekal internet dari tempatnya bekerja, Diandra mendapat banyak informasi seputar pembuatan tas kanvas dan beragam jenis cat yang bisa digunakan untuk proses pelukisan. Bahkan Diandra mendapat banyak contoh gambar dan desain yang bisa dia tiru dan adaptasi dari berbagai website yang sempat dia kunjungi.

Berbekal dari sinilah contoh usaha dengan modal kecil, kemudian Diandra mencoba membuat beberapa model tas kanvas lukis. Tas Kanvasnya Diandra dapatkan dari grosir tas kanvas yang dia dapatkan dari internet. Pada awalnya sekedar untuk memenuhi pesanan rekan-rekan kuliahnya. Sampai pada satu kesempatan, salah seorang teman kuliahnya menginformasikan mengenai program pameran karya mahasiswa yang akan diselenggarakan UKM Koperasi Mahasiswa di kampusnya.

Diandra nekad untuk menjajal pameran ini dan ngebut membuat banyak tas lukis. Beruntung temannya tadi bersedia membantu Diandra dalam mempersiapkan segalanya. Diandra sukses membuat setidaknya 20 model tas kanvas lukis dengan gambar-gambar menawan. Dan dalam pameran satu hari itu, semua tas buatan Diandra ludes diborong konsumen.

Tapi tidak lama masuk banyak komentar negatif dari para konsumen karena kualitas tas kanvas yang buruk. Banyak yang mengeluh tas cepat rusak dan itu sempat membuat Diandra kebingungan. Ternyata tidak mudah menemukan supplier tas yang mampu mempertahankan kualitas dengan baik dalam jangka panjang. Padahal Diandra melihat potensi usahanya cukup baik jadi sayang kalau dia lepas.

Akhirnya Diandra menemukan ide, dia membeli sendiri bahan kanvas dan menjahitkannya pada seorang tenaga jahit. Awalnya cukup sulit menemukan tenaga jahit yang cukup mampu menghasilkan tas dengan bagus. Tetapi Diandra pantang menyerah dana memburu tenaga kerja yang sesuai dengan harapannya.

Malah Diandra juga melibatkan rekannya tadi sebagai tim kerjanya. Pilihan ini diambil dengan pertimbangan Diandra ingin fokus pada produksi, apalagi di masa ini Diandra sudah memutuskan untuk total dengan bisnis tasnya. Pada awalnya semua berjalan baik sampai akhirnya sang rekan mengalami ketidak cocokan pandangan dengan Diandra dan akhirnya memilih mundur dari tim. Lagi-lagi Diandra menjadi harus pusing menghandel banyak urusan usahanya sendirian.

Bahkan di masa ini, Diandra sempat harus memabayr ganti rugi karena pesanan yang tidak ontime. Ketika itu Diandra terlalu ribet mengurus banyak hal sendirian sementara pekerjaan produksi menumpuk. Beruntung sang adik yang menyadari kakaknya terlihat tenggelam dalam pekerjaannya memutuskan membantu sang kakak dalam manajemen.

Kini setelah berjalan 3 tahun, Diandra bukan lagi pengusaha kecil yang harus jatuh bangun dengan bisnisnya. Diandra memiliki setidaknya 4 orang tenaga jahit dan merekruit 4 orang lagi tenaga lukis. Diandra sendiri yang merekruit tenaga lukisnya. Dalam satu hari Diandra bisa memproduksi hingga 15 buah tas yang dihargai dengan harga 75 ribu sampai 200 ribu tergantung ukuran dan kerumitan kulisan yang dibuat.

Dari usaha ini dalam satu bulan Diandra membukukan omset 40 jutaan, dengan porsi keuntungan sekitar 30 %. Kini Diandra yang juga menjual tasnya via ebay ini sudah bisa sukses menawarkan tas buatanya hingga ke berbagai negara di dunia. Inilah contoh usaha dengan modal kecil yang sukses berkat kegigihan dan ketekunan. -Tim Siap Bisnis-