Anda penggila pedas? Tanpa rasa pedas merasa bahwa makanan tidak ada rasanya? Ada yang sampai tidak afdol makan kalau belum sambil mencocol sambal pedas, sampai-sampai camilanpun harus pedas. Jangan kaget kalu banyak berkembang industri makanan kecil dengan konsep hidangan pedas bermunculan di mana-mana.
Baca juga: Tips ampuh bisnis dari rumah
Di Indonesia sendiri banyak sekali makanan pedas yang memanjakan lidah. Termasuk camilan favorit banyak orang, yakni kripik pedas. Mungkin beberapa dari Anda tidak asing dengan keripik singkong balado khas Padang yang klasik itu.
Tapi kini keripik pedas tidak hanya berkutat pada keripik pedas balado khas Padang saja, karena kini bermunculan ide-ide unik industri makanan kecil dalam menyajian keripik pedas seperti; keripik pedas Maichi, Kripik Setan, Keripik Jenglots, Kripik Goal, Keripik Mang Lada, dan masih banyak lagi merek keripik pedas lainnya yang bisa kita temukan.
Yang istimewa dari kripik pedas yang kami sebutkan tadi adalah disediakanya beberapa tingkat level kepedasannya. Penyajian unik ini membuat keripik pedas berlevel macam ini menjadi booming, setidaknya dalam tahun-tahun belakangan ini. Bahkan sampai saat ini juga masih menggemari sajian pedas yang mengoyak lidah itu.
Kesuksesan industri makanan kecil terutama dari kripik pedas maichi, sebagai salah satu pelopor kripik pedas menjadi salah satu pendorong munculnya para pengusaha-pengusaha yang ingin menjajal peruntungannya dalam dunia keripik pedas menggelegar itu.
Kebanyakan konsumen awalnya hanya ingin mecoba mencicipi bagaimana rasa pedas dengan level-level tertentu. Namun dari rasa penasaran ini kemudia muncul beberapa konsumen yang ketagihan menikmati rasa pedas yang sebenarnya sangat menggigit ini. Atau ada pula yang menyebutkan tingkatan pedasnya seperti pedas tingkat dewa atau pedas setengah dewa.
Ini tentu saja tergantung pada kreativitas untuk menamai produknya, hal ini untuk menarik konsumen untuk mencoba membeli jualannya. Dan kemampuan produsen dalam mengolah tajuk produk benar-benar penting di sini supaya mampu menarik rasa penasaran.
Dari sekian banyak pemain industri makanan kecil di kelas kripik pedas ini, memang hampir semua berasal dari bandung. Sehingga persaingan kota asal kripik pedas pun begitu sengit. Dan dikota Kembang ini juga berdiri satu nama baru dalam industri ini, Keripik pedas Karuhun produksi dari Yana Hawiarifin.
Yana Hawiarifin merasa harus mebuat inovasi dalam rasa, karena ia memang tidak ingin kripik pedasnya sama dengan kripik yang lainnya. Karena itu, ia pun mulai membuat kripik pedas dengan rasa daun jeruk yang kuat. Jika kripik yang lain hanya fokus pada level pedas, ia ingin tampil lain dengan menggunakan daun jeruk yang pedas sebagai salah satu rasa yang segar.
Namun rasa yang berbeda belum berhasil, strategi yang diterapkan oleh Yana pun berubah-ubah, karena belum menemukan konsep yang pas untuk menjual produknya. Bahkan pada awal-awal bulan Yana hanya mampu menjual 6 bungkus dalam seminggu berjualan. Jumlah yang sangat kecil yang membuat ia hampir menyerah.
Namun, di tengah kegalauannya, ia menemukan jalan. Selama berminggu-minggu ia berputar-putar kota untuk mencari strategi apa lagi yang harus ia terapkan dan lokasi yang dapat digunakan. Dan kemudian ia pun mendapatkan ide membuat bisnisnya menjadi seperti sebuah MLM. Dengan menggunakan pendekatan pada anak-anak muda dan mahasiswa untuk berjualan melalui sistem network marketing.
Terdengar unik awalnya menjual keripik pedas secara MLM . Namun rupanya ide Yana tidak buruk sama sekali. Yana membuka sistem MLM dengan penyematan julukan Patih untuk agen penjual kripik pedas Kahurun milik Yana. Patih ini tersebar diseluruh Indonesia.
Kini tak hanya Bandung saja menjadi area market dari Kahurun. Berkat para Patih yang bekerja keras, maka industri makanan kecil kripik pedas Kahurun mulai dikenal kota-kota lain sperti Jakarta, Yogyakarta, Solo, Semarang, Purwokerto, Surabaya dan diluar pulai Jawa.
Dari profil singkat Yana, kita bisa memetik nilai dari pengalaman yang didapatkan Yana. Bahwa berjualan apapun itu, jika memang awalnya kita niatkan, jangan menyerah karena tidak ada yang tahu kita sedang berada di ujung jalan atau ditengah jalan. Meskipun Anda hanya menjalankan usaha industri makanan kecil yang kadang dipandang sepele banyak orang.-Tim Siap Bisnis-
Sumber gambar: www.novitaselviati.blogspot.com