Pengelolaan Resiko Koperasi Simpan Pinjam, Temukan Solusinya Disini

Pengelolaan Resiko Koperasi Simpan Pinjam, Temukan Solusinya Disini
Pengelolaan Resiko Koperasi Simpan Pinjam, Temukan Solusinya Disini

Salah satu unit usaha yang kini tengah marak dikembangkan oleh pemerintah adalah koperasi simpan pinjam. Sebuah entitas keuangan non bank dengan sistem permodalan dan aktivitas yang berpusat pada kesejahteraan anggota dirasa lebih efektif dalam menyokong ekonomi rakyat ketimbang model klasik semacam perbankan.

Hanya saja dengan banyaknya penerapan aktivitas dan sistem yang cukup mendekati sistem perbankan, maka ada beberapa resiko yang harus dihadapi dalam pengelolaan sebuah koperasi simpan pinjam. Dan secara spesifik pengelola koperasi simpan pinjam harus melihat resiko dengan kaca mata sebuah entitas kerakyatan dan bukan sekedar unit usaha biasa macam bank.

Untuk itulah pada kesempatan ini kami akan mengulas mengenai konsep pengelolaan resiko pada sebuah entitas usaha keuangan koperasi simpan pinjam. Apa saja yang perlu Anda kembangkan dalam sebuah pengelolaan resiko di koperasi simpan pinjam?

  1. Kenali setiap resiko yang berpotensi muncul
    Setiap unit usaha apapun itu bentuknya memiliki kemungkinan munculnya sebuah resiko. Usaha perdagangan bisa saja berhadapan dengan baran yang tidak laku. Maka sebuah koperasi simpan pinjam akan berhadapan dengan urusan likuiditas dan persaingan.

    Sebuah koperasi simpan pinjam akan terkait dengan nasabah yang berkepentingan melunasi pembayaran kerdit mereka. Sebagian dari mereka bisa saja mangkir atau mundur. Anda harus mempertimbangkan aspek kekuatan financial demi menahan kondisi likuiditas meski harus terjadi kredit yang macet.
    Di sisi lain munculnya banyak koperasi yang juga harus berjajar dengan berbagai BPR membuat koperasi harus mencari akal memikat masyarakat untuk menjadi anggota. Karena di sini anggota juga berperan dalam meningkatkan likuiditas dan meningkatkan perputaran uang.
    Sempurnakan identifikasi resiko ini dengan mengukur sejauh mana resiko bisa menyerang Anda dan sejauh mana kerugian potensial yang harus Anda waspadai di masa mendatang. Ini membantu Anda mengukur pula langkah prefentif terbaik dalam pencegahan.
  2. Menentukan beberapa alternatif langkah preventif
    Ketika Anda sudah bisa menerjemahkan semua resiko, sumber-sumber datangnya resiko, mengukur setiap angka kerugian yang bisa saja menyerang Anda kini saatnya Anda memulai untuk menyusun beberapa langkah strategis dalam menghadapi resiko. Ada tiga aspek di sini dalam menghadapi resiko, yakni menghindari, mengurangi dan mengalihkan.

    Pada umumnya dari tiga poin tadi terdapat beberapa pilihan langkah strategis masing-masing. Dan biasanya beberapa alernatif solusi ini akan ditampung sementara untuk menemukan yang terbaik dari sekian pilihan.
  3. Memilih solusi terbaik dalam mengelola resiko
    Setiap resiko memiliki kadarnya masing-masing, ada yang masih mungkin Anda hindari seperti resiko ketidaknyamanan pelayanan. Namun resiko likuiditas dan resiko kredit macet bukan sesuatu yang sekonyong-konyong bisa Anda hindari mengingat dalam kondisi normalpun setidaknya ad toleransi kredit macet di bawah 15 % sebagai salah satu tanda sebuah entitas keuangan dinyatakan sehat.

    Untuk itu, ada beberapa pengelolaan resiko yang harus Anda timbang, nilai dan pantau dalam sebuah ujicoba (bila diperlukan) untuk bisa mendapatkan formula pengelolaan resiko pada sebuah koperasi simpan pinjam dengan tepat.
    Mulai dari membangun budaya pelayanan yang baik dan optimal, meningkatkan keterlibata anggota dalam koperasi, meningkatkan keuntungan bagi anggota untuk bertransaksi melalui koperasi, hingga beberapa reward yang bisa memancing anggota dan non anggota memilih koperasi sebagai sumber pendanaan mereka.
    Karena dikatakan sebelumnya bukan, salah satu sumber kekuatan likuditas bagi sebuah koperasi simpan pinjam adalah banyaknya nasabah dan dalam hal ini jelas adalah banyaknya naggota dan tingkat keaktifan anggota untuk bertransaksi dalam koperasi. Memberikan kenyamanan bertransaksi sekaligus memberikan keuntunga lebih sebagai anggota ketimbang sebagai nasabah biasa di usaha perbankan bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat.
  4. Mempersiapkan pengelolaan resiko ketika sudah muncul
    Salah satu yang tidak kalah penting adalah mempersiapkan langkah strategis ketika maslaah sudah muncul. Bagaimana ketika masalah sudah terjadi di depan mata, seperti ketika kredit macet mencapai angka 20% atau terjadi masalah dengan likuiditas sehingga koperasi kehilangan kemampuannya untuk merampungkan kewajiban.

    Anda bisa mencoba mencari solusi sumber pembiayaan alternatif bagi koperasi simpan pinjam ini sebagai jalur cepat mengatasi masalah likuiditas, atau dengan mencoba menarik lebih banyak anggota dengan reward tertentu untuk meningkatkan penanaman modal.

Artikel lainya: Cara memilih reksadana terbaik

Itu tadi beberapa tips terkait pengelolaan resiko dalam sebuah koperasi simpan pinjam. Meski tidak secara spesifik memberikan solusi dalam menghadapi resiko dalam koperasi simpan pinjam, tetapi diharapkan informasi ini memberikan Anda wawasan terhadap resiko pengelolaan koperasi simpan pinjam dan teknik dalam menghadapinya. -Tim Siap Bisnis-