Pada kesempatan kali ini lagi kami akan mencoba mengulas satu lagi peluang usaha untuk ibu rumah tangga yang berasal dari limbah. Menarik sekali memang berbicara betapa banyaknya peluang usaha yang bisa muncul dari tumpukan barang yang kerap dianggap tak berharga lagi itu.
Kali ini kami akan membahas peluang usaha untuk ibu rumah tangga, karenanya fokus yang akan menjadi bahasan kita adalah limbah yang bisa diolah oleh para ibu setidaknya cukup fasih dikerjakan oleh wanita. Dan salah satu dari begitu banyak pilihan adalah usaha kain perca.
Banyak wanita memang menggemari dunia kerajinan dan karya tangan. Tidak heran kalau banyak pula wanita yang sengaa menekui jahit menjahit sekedar untu memuaskan kegemarannya. Daripada kegemaran Anda ini hanya Anda nikmati pribadi, tak ada salahnya kan menggubahnya menjadi peluang usaha untuk ibu rumah tangga, seperti membuat aneka kreasi dari kain perca.
Mendapatkan kain perca sendiri bukan perkara yang sulit Anda bisa mendapatkannya dari berbagai usaha penjahitan yang tersebar di sekitar Anda. Anda juga bisa mencoba bekerjasama dengan pedagang kain meteran untuk mengambil sisa-sisa potongan dari gulunga kain yang mereka jual. Biasanya sekitar 1 meter terakhir dari satu gulungan kain akan terbuang begitu saja karena tidak muat untuk membuat pakaian.
Kain kain sisa macam inilah yang bisa Anda beli denga harga super murah. Malah kadang Anda bisa pula menjumpai beberapa penjual kain meteran memberikannya gratis kepada Anda. Hal serupa juga bisa Anda temui dari para penjahit, sebagian menjual kembali sisa sisa potongan kain itu dengan harga super murah sebagian lagi memberikan gratis.
Dengan kemampuan Anda dalam menjahit dan kreativitas tentunya, Anda bisa menyulap kain-kain perca ini menjadi beragam produk. Mulai dari tutup kotak tissue, selimut bayi, sarung bantal kreasi untuk bantal kursi, tutup dispenser dan magic com, bahkan tas dan dompet kosmetik.
Ide serupa sudah dijalankan oleh seorang ibu muda asal Padang, Sumatera Barat bernama Maysaroh. Pada awalnya beliau bekerja sebagai karyawan dari sebuah usaha jasa penjahit pakaian ternama di kotanya tinggal di Padang. Selama bekerja dia melihat begitu banyak kain sisa perca yang terbuang begitu saja. Sekali buang kain-kain perca itu sampai berkarung-karung.
Daripada di buang wanita malah membawanya pulang dan membiarkannya menumpuk di rumahnya. May sudah berencana untuk mengolahnya hanya belum ada waktu. Waktu luangnya baru datang ketika Mey menikah dan keluar dari pekerjaannya. Untuk mengusir rasa bosan, May menggubah sebuah bungkus kotak tissue dengan mengaplikasikan beberapa jenis perca.
Puas dengan bungkus kota tissue, May mencoba ragam karya lain hingga tanpa disadarinya dia menghasilkan beragam produk unik dengan aneka bentuk kreasi perca. Perca ini dirangkainya menjadi beragam gambar menarik.
Pada awalnya hasil kreasi isengnya ini hanya menumpuk di lemari hingga pada satu waktu sebuah kesempatan emas datang. Seorang rekannya yang pengrajin sulam padang mengajaknya untuk berbagi booth di sebuah bazzar.
Kesempatan ini tidak dibuangnya percuma, May langsung menerima ajakn sang rekan. Malah rekannya ini memberinya banyak masukan terkait persiapan untuk mengikuti bazzar. Termasuk memasang merek dagang di setiap karya May dan mengemasnya dalam plastik supaya terkesan lebih professional.
Dari sinilah usaha perca yang dijalankan ibu muda yang kini sudah memiliki 2 anak ini mulai mendapatkan pencerahan. Dalam bazzar 5 hari saja, May bisa membukukan omset hingga 10 juta dan itu belum termasuk pesanan yang masuk.
Ibu muda yang kini masih berusia 29 tahun itu kemudian menjalin kerjasama dengan beberapa jasa penjahitan termasuk tempat kerjanya dulu untuk menampung limbah kain mereka. Sang suami juga memberikan dukungan dengan mengenalkannya pada seorang yang bersedia membantunya mengelola pemasaran via online. Ide pemasaran yang cukup brilian karena benar-benar sukses mendatangkan penjualan yang tanpa henti atas produk yang kini diberi nama Mayshare..
Kini dalam satu bulan May bisa menghasilkan setidaknya omset 25 juta dari usaha kain percanya, dengan porsi keuntungan sekitar 50 %. Peluang usaha untuk ibu rumah tangga sukses membuatnya menjadi ibu mandiri dengan penghasilan yang cukup memuaskan. May juga sudah menyulap sisi belakang rumahnya sebagai ruang produksi yang mampu menampung 6 karyawannya.
Luar biasa bukan pencapaian seorang Maysaroh dalam menjalankan peluang usaha untuk ibu rumah tangga satu ini? Apa Anda juga terpikat dengan potensi usaha ini? Bukan mustahil lho Anda juga bisa mencicipi kesuksesan yang sama.-Tim Siap Bisnis-