Meniti Sukses Dengan Peluang Usaha Di Rumah, Bisnis Sulaman Pita Rumahan

Meniti Sukses Dengan Peluang Usaha Di Rumah, Bisnis Sulaman Pita Rumahan
Meniti Sukses Dengan Peluang Usaha Di Rumah, Bisnis Sulaman Pita Rumahan

Banyak wanita yang tergiur untuk membuka sebuah peluang usaha di rumah, karena panggilan jiwa mereka yang lebih ingin fokus pada keluarga namun tetap mampu menghasilkan dan menjadi salah satu tiang ekonomi keluarga selain suami.

Hal yang sama menjadi awal dari Yudiwati ketika memutuskan menjadi mompreuneur. Membuka satu peluang usaha di rumah sembari menjalankan fungsi ibu dan istri dengan utuh. Kebetulan ibu muda ini memang memiliki bakat dan minat pada bidang kriya, terutama sulaman. Dari sekedar hobi dan pengisi waktu luang, Yudiwati akhirnya malah menjadi pemiliki usaha sulaman pita yang sudah menyentuh bebagai kalangan, dari pasar lokal hingga ke pasar manca.

Yudiwati sejak masih kanak-kanak sudah menyukai aktivita hastakarya termasuk di antaranya menyulam. Hobi pengisi waktu luang ini pada awalnya hanya aktivitas iseng di sela kegiatannya. Dan ketika Yudiwati memutuskan untuk menjadi full mom di rumah, hobi menyulam ini semakin berkembang dan semakin banyak saja produk yang dihasilkannya. Semua hanya digunakan secara pribadi di rumah dan sebagian hanya memenuhi lemari.

Salah satu yang paling banyak dihasilkan oleh Yudiwati adalah produk kriya dengan sulaman pita. Sulama pita sebenarnya mirip dengan sulaman benang, hanya berbeda pada bahan bakunya, yakni pita benang kecil berkilap yang berwarna warni. Sulaman pita memberi kesan lebih ceria, rapi dan cantik di lihat ketimbang sulaman benang. Ini membuat hasil sulaman tampil lebih memikat.

Iseng-iseng, Yudiwati mencoba menawarkan produk karyanya yang menumpuk di lemari tadi pada satu bazaar kecil. Sebuah keisengan yang membuahkan hasil, dalam sekejab saja produk kerajinan buatannya yang terdiri dari sarung bantal kotak, kerudung galon, taplak meja, mukena dan selimut.

Melihat tingginya minat pasar atas produknya, Yudiwati mencoba lebih serius dengan produk sulaman pita ini. Berawal dengan modal pas-pasan, hanya sekitar 500 ribu Yudiwati membeli beberapa bahan baku dan aksesoris kerajinan dan memulai menjalankan peluang usaha di rumah ini pada pertengahan tahun 2008.

Pada awalnya peluang usaha di rumah ini masih berjangka lokal, Yudiwati hanya memasarkannya dikawasan sekitar lingkungannya dan mengikutkannya pada beberapa bazaar skala kecil di sekitar kediamannya. Namun sejak tahun 2010, Yudiwati mencoba membuka jalur pemasaran online. Yudiwati mencoba memanfaatkan media facebook dan media blogger sebagai media pemasaran.

Kini Yudiwati berhasil merambah pasar manca berkat idenya memasarkan via online. Sementara Yudiwati juga sukses menyentuh pasar luar Jawa yang hampir mustahil beliau dapatkan ketika masih menjalankan penjualan konvensional. Kini setelah lebih dari 6 tahun beliau menjalankan bisnisnya, Yudiwati sukses menghasilkan omset sampai puluhan juta dalam tiap bulannya.

Cerita senada juga disampaikan oleh seorang ibu muda asal Depok bernama Nina Mariana yang juga mencicipi sukses dari peluang usaha di rumah sulaman pita ini. Ibu muda yang memang sudah menjadi penggemar kerajinan tangan dan fashion ini juga memulai usaha sulaman pita untuk mengisi waktu luangnya sebagai ibu rumah tangga.

Nina memulai usahanya pada tahun 2002 ketika trend sulaman pita ala Jepang merambah pasar dunia. Membaca informasi ini, Nina mencoba untuk mempelajari berbagai teknik sulam pita khas Jepang ini dari berbagai buku dan majalah baik lokal maupun impor.

Nina sengaja memproduksi kerajinan tangan dengan kelas premium menggunakan bahan kain dan pita jenis organdi, sutra dan tenun serat. Itu sebabnya produk Nina bisa dibandrol sampai angka 2 jutaan. Dan Nina hanya memasarkan produknya pada pasar khusus seperti pada pameran Inacraft yang memang lebih banyak mengincar pasar premium dan pasar global.

Tidak heran pula kalau produk buatannya bisa menembus pasar internasional dengan cepat. Menurut Nina, tiap bulannya, eksport ke negeri JIran, Brunie, Filipina, Korea, India sampai Eropa sudah mengalir deras dengan hasil yang menguntungkan.

Baca juga: Motivasi konsumen

Dalam satu bulan Nina bisa mengantongi omset setidaknya 15 juta dengan karyawan 25 orang. Angka omset ini bahkan bisa melonjak hingga 2 -3 kali lipat di musim liburan dan pasca pameran Inacraft. Sebuah fakta bagaimana peluang usaha di rumah bisa disulap menjadi bisnis besar yang mampu menembus pasar global.-Tim Siap Bisnis-