Siapa idak doyan sate, rasa daging panggang nikmat itu memang selalu sukses menggugah selera. Kami tidak sedang membahas betapa enak dan menggodanya si makanan sate ini, tapi kami menemukan sebuah peluang usaha yang selama ini kurang mendapat perhatian dari tingginya penjualan sate, salah satu dari macam macam usaha kecil yang terbilang sederhana, berprospek dan tidak butuh modal besar, usaha tusuk sate.
Bicara soal prospek macam macam usaha kecil, Anda pasti langsung mengamini, tidak perlu terlalu jauh, cukup amati kota dimana Anda tinggal sekarang. Anda berapa penjaja sate di sekitar Anda, belum di tambah pedagang angkringan yang biasanya menjual sate usus dan sate telur burung puyuh. Ditambah lagi trend jajanan anak-anak yang kini sedang marak, bakso bakar dan jaring telur. Ini belum bicara usaha kuliner modern macam kebab kofta, barbeque, seafood celup celup dan sebagainya.
Satu kesamaan dari semua kuliner itu yakni semuanya disajikan dengan menggunakan tusuk sate. Jadi begitu besar penggunaan tusuk sate dalam dunia kuliner Indonesia dan itu juga berarti semakin besar pula potensi dari industry kecil pembuatan tusuk sate ini.
Dari sisi modal untuk menjalankan bisnis ini Anda membutuhkan serangkaian peralatan. Tapi tidak perlu khawatir, meski menggunakan peralatan yang cukup banyak tapi dari sisi harga tidak terlalu memberatkan. Dan soal modal jelas sebanding dengan kemampuan produksi Anda setiap harinya. Kalau modal awal relatif besar namun dengan pengembalian modal yang cepat, jadi bukan masalah bukan?
Setidaknya untuk satu buah sistem produksi tusuk sate, Anda membutuhkan sebuah mesin pemotong bambu, mesin pembuat stik, mesin pemotong stik, mesin pengering kayu dan mesin grinder untuk menghaluskan dan meruncingkan stik. Total Anda membutuhkan modal sekitar 50 juta untuk jenis mesin dengan kapasitas menengah.
Dari sistem produksi ini Anda setidaknya bisa menghasilkan sekitar 1.8 ton produk tusuk sate dari bambu utuh berbobot sekitar 2,5 ton. Sisa sekitar 0,7 ton ini tidak perlu semuanya menjadi limbah karena masih bisa kembali Anda olah menjadi tusuk gigi dengan ukuran lebih kecil sebanyak 0,3 ton. Dan sisa limbah lainnya kadang masih ditampung kembali untuk diolah sebagai bahan baku industry briket kayu. BUkankah itu berarti tidak ada satupun bagian dari bambu yang akan terbuang?
Untuk memproduksi dari 2,5 ton bambu tadi, Anda memerlukan waktu sekitar 1 minggu. Menariknya produk tusuk sate Anda juga bisa Anda buat dalam beragam ukuran, mulai dari ukuran kecil untuk jajanan anak-anak, kemudian ukuran sedang untuk sate ayam dan ukuran lebih besar untuk daging, dan barbeque. Ini karena jenis hidangan sate tertentu cenderung lebih berat sehingga memebutuhkan batang tusuk sate yang lebih kuat dan tebal.
Tentu saja tiap ukuran dijual dalam harga berbeda., tusuk sate untuk ayam berukuran diameter 2,5 mm dan panjang 20 cm dengan harga jual sekitar 12 ribuan perkilo. Sedang jenis tusuk sate daging berukuran diameter 3 mm dengan panjang 20 cm dijual dengan harga 14 ribuan. Sedang untuk ukuran terkecil dengan diameter 1,5 mm dan panjang 15 cm dijual dengan harga 10 ribu perkilonya.
Menurut salah satu praktisi usaha tusuk sate asal Malang yang sudah menggeluti usaha ini selama 5 tahun, Andi Febrianto, omset yang setiap bulan berhasil di kumpulkan mencapai 50 jutaan dengan share keuntungan sekitar 44 %.
Itu karena beliau sanggup memproduksi sekitar 1,5 ton dalam satu minggu dengan penjualan yang cukup tersebar ke banyak kota. Dalam satu bulan setidaknya Andi harus mengirim sebanyak 1 ton ke Jakarta, 1 ton lagi ke Surabaya dan 1 ton lagi ke Yogyakarta. Bahkan juga pengiriman hingga Ternate, Lombok dan Sumba.
Untuk bisa mendapatkan penjualan yang cukup tinggi ini, Andi sempat bekerja sama dengan sebuah koperasi yang menyalurkan penjualannya ke seluruh Indonesia. Selain itu beliau sempat menawarkan produknya via online melalui forum jual beli lokal.
Anda bisa lihat ada macam macam usaha kecil dan yang satu ini, meski tergolong memakan biaya sedikit lebih besar, tetapi memiliki potensi yang tidak kalah hebat dengan usaha kelas menengah. Tidak bisa memandang sepele lagi sebatang tusuk sate kan? -Tim Siap Bisnis-