Contoh peluang usaha satu ini mungkin sedikit mengejutkan Anda. Karena produk utamanya tidak lain tidak bukan hanya buah mangga. Buah mangga yang sebenarnya bukan jenis buah yang special. Bahkan ketika musim, buah ini bisa dengan mudah Anda temukan dijajakan di pinggir jalan dengan harga super murah, hanya 7 ribu saja.
Siapa yang sangka dari buah murah dan pasaran ini Anda bisa membangun usaha kelas premium dengan standar internasional. Soal hasil, jangan tanya, Pemiliknya mengaku bisa mengeruk untung sampai puluhan juta, sekali lagi hanya dari buah mangga.
Namanya Lily Mango. Ide awalnya adalah menjual buah mangga dengan kualitas dan standar ekspor. Buah mangga yang Anda beli dengan harga 7 ribu di pinggir jalan disulap menjadi seharga 40 ribuan perkilonya. Jarak harganya mencapai 33 ribu sendiri.
Sedikit mengejutkan mungkin ketika Anda pertama kali mendengar harga yang demikian mahal dan semakin bingung ketika usaha lily mango ini sudah bertahan tahunan dan bisa mencapai omset luar biasa setiap tahunnya. Padahal buah mangga yang dijual sama sekali bukan mangga aneh, mangga impor atau mangga langka. Hanya mangga arumanis dan mangga golek lokal yang Anda pasti pernah makan.
Ide dari contoh peluang usaha satu ini sebenarnya sederhana. Adna menjual buah mangga dengan cara yang professional dengan standar internasional, quality control yang terjaga dan pengemasan yang terjamin. Mungkin buat masyarakat Indonesia ide ini memang masing asing, tetapi di pasar agro internasional ide serupa sudah banyak dijalankan secara professional.
Artikel lainya : Bisnis jus buah segar
Dengan konsep ini Lily Mangga hanya menjual buah mangga dengan bobot perbuah harus 0,4 kg untuk mangga arumanis atau 0,25 untuk mangga golek. Kulit harus mulus mendekati 100 %, bentuk sempurna dan matang di pohon. Berasal dari pohon mangga sehat usia sedang di atas 10 tahun untuk memastikan buah sudah berkualitas.
Buah mangga sengaja dipilih yang sudah ¾ matang supaya bisa matang sempurna ketika sampai di tangan konsumen. Untuk mangga yang dijual ekspor, mangga sengaja di pilih dari pohon yang lebih tua supaya air dalam daging lebih sedikit dan mangga tidak mudah busuk.
Untuk memastikan kualitas, Lily mangga hanya memanen mangga dari pohon yang dikelola sendiri. Mangga sengaja dipanen dari pohon dengan usia di atas 10 tahun bahkan beberapa diambil dari mangga jenis yang tua. Karena mangga dari pohon tua lebih kering, renyah dagingnya, tahan lama dan rasa manisnya lebih kuat.
Pemilik Lily mangga berburu pohon mangga tua di seantero Jawa Timur, mengadakan kerjasama dengan pemilik asli pohon mangga. Pihak Lily Mangga menyediakan dana tambahan untuk pemilik pohon merawat pohon dengan baik dan setiap hasil buah mangga yang dipanen harus dijual kepada pihak Lily Mangga.
Pengemasan dari mangga ini juga menggunakan kardus dengan ketebalan khusus, sehingga cukup kuat menahan bobot mangga bahkan ketika harus melalui perjalanan jauh. Mangga di tata dengan rapi dalam kardus dengan wadah-wadah terpisah. Satu kotak kardus terdiri dari 12 buah mangga (untuk jenis mangga arumanis atau 20 buah untuk mangga golek. Bobot total mangga dalam kardus harus sebesar 5 kg, tidak kurang tidak lebih.
Lily mangga sebenarnya terinspirasi dari usaha serupa yang sudah berjalan di Thailand. Pada satu kesempatan kunjungan wisata di Bangkok Thailand, pemilik Lily Mangga, menemukan eksportir mangga lokal Thailand yang sukses besar.
Dengan menambahkan sistem pengepakan yang terstandar dan quality control yang baik, mangga Thailand sudah memasuki pasar Amerika dan diakui pasar dunia. Padahal mangga Indonesia macam mangga arumanis dan golek ini memiliki aroma harum yang lebih nikmat dari produk mangga lokal Thailand. Alasan inilah kemudian pemiliknya kemudian berburu pohon mangga tua di berbagai kota di kawasan Jawa Timur. Kebetulan pemilik Lily Mangga berdomisili di kota Surabaya.
Satu hal yang membuat usaha Lily Mangga ini unik adalah penjualan yang disesuaikan dengan masa panen, hanya sekitar bulan November sampai Januari saja. Hebatnya selama 3 bulan ini, Lily Mangga bisa menjual mangga hingga 6 ton dan itu berarti omset 240 juta. Bagaimana potensi dari contoh peluang usaha unik satu ini?