Cara Buka Usaha Digital Printing, Memahami Pos Permodalan Non Produksi

Cara Buka Usaha Digital Printing, Memahami Pos Permodalan Non Produksi
Cara Buka Usaha Digital Printing, Memahami Pos Permodalan Non Produksi

Memahami cara buka usaha apapun jenis usaha tersebut jelas akan memperkenalkan Anda pada bagaimana mengenali aspek permodalan dan bagaimana memperkirakan besaran modal yang Anda butuhkan.

Dan ketika Anda berbicara soal cara buka usaha digital printing sebenarnya tidak sulit, namun memang membutuhkan permodalan yang terbilang besar Mulai dari permodalan untuk proses produksi dan non produksi. Pada kesempatan sebelumnya kami sudah membahas mengenai pos permodalan untuk proses produksi usaha digital printing. Maka untuk kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai komponen biaya dan permodalan yang termasuk dalam aspek non produksi usaha, yakni sebagai berikut :

  1. Ruang Usaha
    Untuk membuka usaha digital printing, Anda jelas membutuhkan ruang usaha, baik itu dengan cara sewa atau beli. Anda membutuhkan dua bagian utama, pertama untuk ruang produksi terutama karena mesin cetak digital memang berukuran besar dan beberapa perangkat lain yang jelas membutuhkan ruang simpan berukuran besar. Sementara itu Anda juga membutuhkan ruang untuk melayani konsumen Anda. Rasanya kurang pantas bila Anda menyatukan sepenuhnya aktivitas produksi dengan ruang pemasaran atau kantor.
  2. Pemasaran
    Persaingan dari usaha macam ini meski tidak terlalu padat tetapi bukan lantas tidak ketat. Anda perlu melancarkan aksi pemasaran yang jitu demi bersaing mendapatkan konsumen. Tentu saja Anda perlu menyesuaikan konsep pemasaran dengan target pasar. Anda yang bisa melemparkan penawaran kerjasama dengan pihak produsen tas, jasa pemasangan jok, bengkel aksesoris, atau malah menjalin kerjasama dengan pelaku usaha event organizer, wedding organizer, perusahaan dan masih banyak lagi. Anda juga membuka jalur pemasaran via online untuk memperluas cakupan penjualan. Anda juga bisa membuka jalur pemasaran dengan memanfaatkan pameran yang diadakan di kota Anda. Untuk itu Anda membutuhkan perincian biaya yang Anda perlukan untuk menjalankan langkah pemasaran ini, seperti misalkan saja biaya pembuatan surat penawaran, transportasi penawaran, internet dan pemeliharaan blog hingga biaya pendaftaran dan pembuatan booth pameran.
  3. Biaya Karyawan
    Tak ada salahnya bila Anda merekruit tenaga kerja khusus yang bertugas khusus dalam administrasi dan pembukuan serta tenaga khusus customer sevice. Malah kadang Anda juga bisa menambahkan beberapa tenaga khusus pemasaran untuk membantu promosi jasa Anda. Tenaga kerja khusus ini akan membantu Anda Ketika Anda memperkerjakan tenaga kerja kantoran macam ini, maka mereka tidak dapat Anda kategorikan sebagai tenaga kerja produksi, karena mereka tidak bersentuhan langsung dengan produksi. Kembali untuk biaya tenaga kerja karyawan biasanya distandarkan pada harga UMR.
  4. Biaya operasional
    Untuk menjalankan roda usaha, Anda tidak hanya membutuhkan modal untuk memastikan produksi berjalan lancar, tetapi juga operasional manajemen berjalan baik. Bagaimana bisa sebuah kantor akan berjalan lancar kalau tidak dibarengi dengan ketersediaan perlengkapan administrasi macam computer, nota, alat tulis, pembukuan sampai listrik dan pulsa. Bahkan tidak hanya itu, Anda juga bisa jadi membutuhkan biaya khusus untuk pengiriman barang hingga ke konsumen.

Dari gambaran antara pos permodalan untuk aspek produksi dan non produksi, maka diperkirakan Anda akan membutuhkan modal kisaran antara 150 juta sampai 300 juta tergantung kapasitas usaha dan lokasi usaha Anda.

Hal lain yang perlu Anda perhatikan ketika memahami cara buka usaha baru adalah memahami dengan baik kapan perkiraan pengembalian modal Anda. Dengan mengantongi data asumsi pengembalian modal, maka dengan mudah Anda dapat mengatur sumber permodalan Anda dan mengadakan perjanjian terkait dengan permodalan seperti dengan pihak perbankan, koperasi atau pihak investor.

Berdasar beberapa data yang sukses kami kumpulan terkait dengan pendapatan yang rata-rata diperoleh dari para pelaku usaha digital printing skala menengah dengan modal awal pada isaran 250 jutaan. Maka dalam jangka waktu 6 bulan disertai sistem pemasaran yang efektif, maka penjualan akan mencapai angka rata-rata omset 20 juta – 30 juta. Artinya dalam tempo 1 -2 tahun maka modal Anda sudah bisa kembali.

Kini Anda sudah bisa mendapat gambaran bukan bagaimana cara buka usaha digital printing terutama dari aspek permodalannya. Apakah Anda tertarik dengan bisnis satu ini?-Tim Siap Bisnis-