Contoh Peluang Usaha Kuliner, Selai Organik Oma Anna Dengan Omset Ratusan Juta

Sebelum ini kami sempat membahas mengenai contoh peluang usaha kuliner selai rumahan yang kini banyak dicari masyarakat karena lebih aman, jauh dari bahan-bahan aditif yang tidak sehat macam pengawet, pewarna bahkan pengental dan pemanis buatan.

Pada kesempatan kali ini kami akan mencoba mengulas contoh peluang usaha kuliner sukses dari konsep usaha produksi selai rumahan ini. Yakni usaha selai Oma Anna. Usaha produksi selai rumahan yang mengadopsi konsep living health dengan memproduksi selai organik. Seluruh selai yang diproduksi oleh industry selai Oma Anna ini 100% menggunakan buah organik dengan resep original dan 100% pula bebas bahan aditif.

Pemilik usaha selai organik ini, Mei Suling mengawali usaha kecilnya di tahun 2009 di kota Bandung. Kota yang terkenal diapit oleh banyak perbukitan dan merupakan salah satu centra penghasil buah-buahan di Indonesia. Ketika itu di kawasan Bandung dan sekitarnya mulai tumbuh perkebunan buah organik dan ini memunculkan ide membangun usaha dengan mengandalkan kemudahan akses mendapatkan buah organik kualitas eksport di kawasan tempat tinggalnya.

Pada awalnya beliau hanya memproduksi selai nanas dengan mengandalkan resep selai nanas buatan sang oma yang memang menjadi favoritnya sejak kecil. Rasa selai yang lebih nikmat dengan harum rempah dan aroma nanas yang lebih kuat membuatnya yakin selai nanas resep peninggalan sang oma pasti sanggup memikat pasar.

Sesuai resep sang oma, Mei Suling 100% tidak menggunakan bahan aditif. Pembuatan selai organik ini tidak hanya menggunakan buah organik yang segar, tetapi juga gula murni, bahan pengental alami dari sari buah apel, proses pengawetan dengan cara alami, yakni setiap jar (stopless) wadah selalu sudah melalui proses rebus dulu sebelum digunakan.

Tidak hanya sampai di situ, setelah jar sudah diisi dengan selai, jar seisinya kembali dikukus selama 10 menit untuk menjaganya lebih awet. Cara simpel ini sukses membuat selai tahan di luar kulkas selama lebih dari 30 jam. Cara yang sama dengan teknik sang oma di masa lalu.

Related Post

Karena berbekal dengan resep peninggalan sang oma, maka selai buatan Mei Suling ini dia namai Oma Anna. Menunjang konsep produk dari resep peninggalan leluhur, maka Mei Suling juga mencoba mengemas selai buatannya dengan gaya vintage yang rupanya juga berperan meningkatkan pencitraan di pasaran dengan mulus.

Melihat pasar mulai bertanya akan selai dengan rasa lain, maka Mei Suling mencoba bereksperimen dengan beragam rasa buah dan rempah. Lahirlah empat varian rasa yang kini menjadi andalam selai organik Oma Anna, nanas-cengkeh, stroberi-kayu manis, apple-mint, jeruk-bunga melati.

Untuk memasarkan produknya, Mei Suling awalnya hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut dan pengenalan pada berbagai kelompok dan komunitas. Namun seiring berkembangnya waktu, usaha ini berkembang dengan didirikannya sebuah gerai di bilangan kota Kembang ini.

Tetapi upaya promosi dan pemasaran dari Mei Suling tidak berhenti di situ, beliau juga giat mempromosikan produknya via online dan melalui sistem keagenan. Semuanya sukses menghantarkan penjualan yang cukup tinggi untuk produk selai buah organik buatannya. Malah cari ini membantu Mei Suling membentangkan sayap penjualan hingga kawasan yang relatif jauh bahkan sempat pula mendapat pesanan dari luar pulau seperti dari Makasar dan Pontianak.

Dan selai Oma Anna boleh jadi adalah satu contoh peluang usaha yang sukses dijalankan dengan baik, saat ini dalam satu bulan saja Mei Suling memproduksi sekitar 1000an jar selai organik aneka rasa. Harga yang ditawarkan memang relatif tinggi mencapai angka 50 ribu sampai 250 ribuan perjar sesuai ukuran dari tiap jar. Dari angka ini Mei Suling mengaku mendapatkan share margin sampai 30 – 50 %. Sementara dalam satu bulan Mei mengaku mendapatkan omset hingga di atas 150 juta tiap bulannya.

Itu tadi satu contoh peluang usaha kuliner selai rumahan yang sukses berkat inovasi dan ketekunannya. Di akhir kesempatan Mei Suling sempat meyakinkan, kunci utamanya adalah menjadikan produknya istimewa, bahkan ketika Mei Suling membandrol selai buatannya demikian tinggi, pasar memiliki toleransi tinggi dengan pertimbangan produknya memang sangat berkualitas dan istimewa. Apakah menurut Anda ide inovatif ini bisa Anda tiru? -Tim Siap Bisnis-