Pada beberapa artikel saya sebelumnya, saya sudah membahas mengenai beberapa sudut pandangan mengenali bisnis distro. Pembahasan mengenai suatu bisnis tidak lengkap rasanya bila juga tak melibatkan urusan perhitungan untung dan rugi.
Karena itu, kali ini saya akan mencoba mengulas seberapa menguntungkannya bisnis kaos distro grosir maupun eceran. Pada umumnya, usaha distro di pasaran, cenderung memilih usaha distro eceran.
Baca Juga :
- Peluang usaha rumahan yang menjanjikan
- Cara promosi produk yang ampuh
- Jualan online paling laris di Indonesia
Tetapi ternyata beberapa pelaku usaha juga mengakui adanya potensi besar yang bisa lebih menguntungkan bila usaha distro juga melayani pembelian grosir.
Perbedaan yang siginifikan dari bisnis kaos distro grosir dengan distro retail adalah konsep usahanya. Biasanya usaha retail harus memperhatikan unsur tambahan sebagai nilai jual, seperti kenyamanan toko atau outlet, pelayanan hingga lokasi yang strategis.
Hal ini tidak mutlak pada bisnis kaos distro grosir. Pasalnya dengan menyediakan sistem grosir, maka meski posisi toko Anda tidak di pinggir jalan ramai, aka nada pembeli yang datang untuk melakukan belanja grosir.
Sementara itu, konsumen yang tau posisi Anda akan memilih membeli pada Anda dengan harapan bisa mendapatkan harga istimewa di bawah harga pasar.
Kedua jenis usaha di atas, sama-sama membutuhkan modal yang hampir sama. Besar dan kecilnya bergantung pada kapasitas dari usaha Anda. Semakin banyak ragam produk yang Anda jual, otomatis usaha kaos distro grosir akan semakin membutuhkan modal.
Sama halnya dengan usaha distro retail yang akan membutuhkan dana besar untuk pembayaran tenaga kerja, renovasi toko dan sebagainya.
Untuk memulai kedua jenis usaha ini, Anda harus membuat analisa keuntungan sebagai dasar keputusan Anda. Karena semua usah bermuara pada keuntungan, jadi sangat penting membuat asumsi keuntungan demi mendapat gambaran sejauh mana bisnis yang akan Anda jalankan akan memberikan hasil untuk Anda.
Tahap awalnya adalah membuat data modal awal. Sesuai dengan gambaran di atas, ada perbedaan kebutuhan antara modal awal untuk usaha distro grosir dan usaha distro retail.
Untuk lebih jelasnya berikut ini saya coba bandingkan kebutuhan modal awal dari kedua jenis usaha, usaha kaos distro grosir dan usaha distro retail.
Usaha Kaos Distro Grosir dan Eceran | Usaha Kaos Distro Retail | ||||
Modal awal | Modal awal | ||||
Renovasi ruang rumah | 5.000.000 | Sewa bangunan | 23.500.000 | ||
Perijinan | 1.000.000 | Renovasi ruang | 20.000.000 | ||
Kulakan | 80.000.000 | Perijinan | 2.500.000 | ||
Biaya promosi | 1.000.000 | Kulakan | 30.000.000 | ||
Biaya promosi | 1.000.000 | ||||
TOTAL | 87.000.000 | TOTAL | 77.000.000 |
Dari data modal awal di atas, memang untuk memulai usaha ini setidaknya membutuhkan modal awal sekitar 70 – 80 jutaan dengan tambahan pos modal kerja. Secara umum modal kerja untuk usaha distro terfokus untuk operasional toko seperti tenaga kerja,listrik dan biaya gedung lain.
Tetapi pada usaha kaos distro grosir, biaya ini bisa lebih ditekan, terutama bila Anda hanya menggunakan bangunan rumah atau kediaman sebagai pusat aktivitas usaha grosir ini.
Untuk lebih jelas bagi Anda, berikut ini adalah gambaran dari modal kerja usaha kaos distro grosir maupun usaha kaos distro eceran atau retail.
Usaha Kaos Distro Grosir dan Eceran | Usaha Kaos Distro Retail | ||||
Modal kerja | Modal awal | ||||
Tenaga kerja | 2.000.000 | Tenaga kerja | 5.000.000 | ||
Listrik DLL | 350.000 | Listrik DLL | 1.000.000 | ||
Pajak dan administrasi | 8.000.000 | Pajak dan administrasi | 10.000.000 | ||
Re stock | 60.000.000 | Re stock | 15.000.000 | ||
Biaya promosi | 1.000.000 | Biaya promosi | 1.000.000 | ||
TOTAL | 71.350.000 | TOTAL | 32.000.000 |
Dari perhitungan modal kerja di atas, perbedaan yang signifikan dari kebutuhan dana modal kerja dari masing-masing jenis usaha. Karena kepentingan dari usaha kaos distro grosir adalah menyediakan sebanayk mungkin ragam produk dalam jumlah sangat besar, maka struktur permodalannya juga harus lebih kuat.
Demi keamanan dan kenyamanan usaha, Anda sebaiknya menyiapkan dana siap sebanyak 2 – 3 kali dari kebutuhan modal kerja. Sebagai catatan, dana restock bisa saja berasal dari perputaran modal awal yang berada dalam post kulakan.
Hanya saja sebagai informasi dalam modal kerja, re stock atau kulakan harus masuk sebagai informasi anggaran kesiapan dana setiap bulannya.
Lalu bagaimana dengan sisi keuntungannya. Berikut ini adalah prediksi keuntungan dari kedua jenis usaha tersebut.
Usaha Kaos Distro Grosir dan Eceran | Usaha Kaos Distro Retail | ||||
Modal awal | 87.000.000 | Modal awal | 77.000.000 | ||
Modal kerja | 71.350.000 | Modal kerja | 32.000.000 | ||
Pendapatan | 120.000.000 | Pendapatan | 50.000.000 | ||
TOTAL | 48.650.000 | TOTAL | 18.000.000 |
Dari gambaran di atas, dapat Anda simpulkan bahwa kedua usaha tersebut sebenarnya sama-sama menguntungkan. Hanya saja, keduanya memiliki karakter usaha masing-masing dan dalam hal ini terfokus pada karakter struktur keuangannya.
Usaha kaos distro grosir membutuhkan modal lebih besar, hanya saja dengan share hasil yang jauh lebih besar dan menggiurkan. Berbeda dengan usaha distro retail yang membutuhkan modal setengah kali dari usaha distro grosir, hanya saja dengan hasil yang juga lebih kecil. Mana yang menarik dan sesuai dengan kemampuan modal Anda?